PENGORGANISASIAN
KELAS
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Manajemen Kelas
Yang dibimbing oleh Ahmad Nurabadi,
M.Pd
Disusun oleh :
1. Amalia
Salsabillah (170131601092)
2. Fataku
Rofik (170131601106)
3. Putri
Itsna Farah M. (170131601104)
4. Wulan
Roudhotul N. (170131601025)

UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
September,
2018
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. karena
anugerah dari-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang pembahasan pengorganisasian
kelas guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Kelas di Universitas Negeri
Malang (UM).
Dengan adanya pembuatan makalah ini
diharapkan dapat membawa manfaat bagi para pembaca sebagai bahan referensi
makalah kedepannya juga dapat meningkatkan pengetahuan tentang bahasan yang
kami rangkum dari makalah ini.
Berbagai kendala kami alami untuk
menyusun makalah ini dapat teratasi dengan adanya bantuan, bimbingan, dari
semua pihak terutama dosen Manajemen Kelas yang selalu membimbing dalam penyusunan
makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan,
semoga makalah ini bisa bermanfaat dan jangan lupa ajukan kritik dan saran
terhadap makalah ini agar kedepannya bisa diperbaiki. Karena kami menyadari
makalah ini masih jauh dari sempurna.
Malang, 01 September 2018
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................I
DAFTAR ISI............................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang...............................................................................................................1
B. Masalah
atau Topik Bahasan..........................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengorganisasian
Siswa di Kelas...................................................................................2
B. Pengorganisasian
Fasilitas di Kelas...............................................................................5
C. Pengorganisasian
Kegiatan Pelajaran.............................................................................6
D. Pencatatan
dan Pelaporan di Kelas.................................................................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................................8
DAFTAR RUJUKAN...............................................................................................................9
II
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Guru memiliki peran yang sangat
penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang
dilaksanakannya. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan
secara seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan
memperbaiki kualitas mengajarnya.
Pengorganisasian kelas merupakan
aspek pendidikan yang sering dijadikan perhatian utama oleh para calon guru,
guru baru, bahkan guru yang telah berpengalaman berkeinginan agar para peserta
didik dapat belajar dengan optimal. Dalam arti, guru mampu menyampaikan bahan
pelajaran diserap oleh para peserta didik dengan baik.
Penciptaan harapan seperti itu merupakan kajian dari Pengorganisasian kelas. Sebab Pengorganisasian kelas merupakan serangkaian perilaku guru dalam upayanya menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan para peserta didik mencapai tujuan-tujuan belajarnya secara efesien atau memungkinkan peserta didik belajar dengan baik.
Penciptaan harapan seperti itu merupakan kajian dari Pengorganisasian kelas. Sebab Pengorganisasian kelas merupakan serangkaian perilaku guru dalam upayanya menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan para peserta didik mencapai tujuan-tujuan belajarnya secara efesien atau memungkinkan peserta didik belajar dengan baik.
B. Masalah
atau Topik Bahasan
1. Apa
pengertian pengorganisasian kelas?
2. Apa
saja aspek, fungsi dan masalah yang di hadapi dalam pengorganisasian kelas?
3. Bagaimana
prosedur dan rancangan pengorganisasian kelas
4. Apa
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian kelas
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian pengorganisasian kelas
2. Untuk
mengetahui aspek, fungsi, dan masalah yang di hadapi dalam pengorganisasian
kelas
3. Untuk
mengetahui prosedur dan rancangan pengorganisasian kelas
4. Untuk
mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian kelas
1.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengorganisasian
Siswa Di Kelas
Pengorganisasian
kelas merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan
belajar mengajar dengan maksud agar dicapai kondisi yang optimal sehingga dapat
terlaksana kegiatan belajar mengajar seperti yang diharapkan (Arikunto, 1986:
143). Pengorganisasian kelas dapat dipandang dari dua sudut yaitu dalam arti
sempit (tradisional ) dimana kelas dilihat sebatas ruangan tempat sejumlah
murid belajar. Sedangkan dalam arti luas (modern) yaitu suatu masyarakat kecil
dari sekolah yang terorganisisr menjadi unit kerja system belajar mengajar
dengan orientasi pencapaian tujuan. Pengorganisasian siswa di kelas meliputi :
1. Tempat
Duduk Peserta Didik
Dalam penempatan tempat duduk
peserta didik pada dasarnya harus memperhatikan beberapa prinsip, antara lain :
a. Peserta
didik tidak terus menerus menempati tempat duduk pasangan duduk yang sama
sepanjang tahun, maka harus ada rotasi tempat duduk agar peserta didik tidak
bosan.
b. Peserta
didik yang pendek atau punya kekurangan dalam hal penglihatan (memakai
kacamata) hendaknya duduk di depan.
c. Peserta
didik yang suka merenung , melamun hendaknya jangan ditempatkan terlalu
belakang.
d. Peserta
didik yang suka membuat gaduh, suka mengganggu teman hendaknya tempat duduknya
jangan terlalu jauh dengan guru.
2. Mengenal
Sifat dan Tingkah Laku Peserta Didik di Kelas
Sebagai pendidik/Guru, kita harus
mengenal sikap, sifat, dan tingkah laku peserta didik di kelas, agar dapat
memberikan bimbingan dan penanggulangan masalah jika diperlukan. Secara umum
sifat dan tingkal laku peserta didik yang sering kita temukan di kelas
diantaranya adalah :
a. Peserta
didik yang pendiam/pemalu.
b. Peserta
didik yang suka merenung.
c. Peserta
didik yang sangat aktif/hiperaktif
d. Peserta
didik yang malas, dll.
2.
3. Belajar
Secara Individual dan Klasikal
Walaupun dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran sulit dipisahkan antara belajar Individual dan Klasikal, tapi pada
kenyataannya peserta didik mengerjakan tugas-tugas secara individual. Kita
sebagai pendidik/Guru harus meneliti, memeriksa dan memperhatikan peserta didik
satu persatu dengan cara berkeliling kelas dan mendatangi peserta didik untuk
memberikan bimbingan dan arahan secara individual dengan tujuan agar guru dapat
mengetahui kelemahan, kesulitan yang dialami peserta didik selama dalam
pembelajaran di kelas.
4. Belajar
Kelompok
Pada prinsipnya sestem pembelajaran
di Sekolah Dasar menggunakan sistem pembelajaran Klasikal, namum jika
diperlukan dapat menggunakan pembelajaran secara kelompok dengan tujuan untuk
melatih peserta didik dalam bekerja sama, berdiskusi, keberanian dalam
menyampaikan pendapat,menghargai pendapat orang lain dan mampu memecahkan suatu
permasalahan secara bersama-sama. Selama dalam belajar kelompok tersebut
tentunya semua aktifitas peserta didik harus dalampengawasan guru.
5. Pembelajaran
Secara Individual
Pembelajaran
secara individual adalah kegiatan mengajar guru yang menitikberatkan kepada
bantuan dan bimbingan belajar kepada masing-masing individu. Bantuan dan
bimbingan belajar kepada individu juga ditemukan pda pembelajaran klasikal,
tetapi prinsipnya berbeda. Pada pembelajaran individual, guru memberi bantuan
padamasing-masing pribadi. Sedangkan pada pembelajaran klasikal, guru
memberikan bantuan individual secara umum. Yang memiliki ciri-ciri secara umum
dimana dalam pembelajaran ini diberikan kepada peserda didik keleluasaan untuk
belajar berdasarkan kemampuan sendiri sehingga dicapai tujuan yang optimal,
dengan kata lain disini peserta didik sebagai subjek yang belajar dan bukan
objek yang diberikan materi sehingga peserta didik dapat mengetahui
perkembangan belajarnya. Peran guru disini bersifat membantu yang berkaitan
dengan manajemen jadwal ataupun kegiatan belajar peserta didik dan sebagai
fasilitator yang mempermudah belajar sehingga perlu diciptakan kedekatan yang
terbuka antara guru dan peserta didik.pembelajaran individual diciptakan untuk
mengatasi kelemahan dari pmbelajaran klasikal. Dari segi kebutuhan belajar,
program ini lebih efektif karena peserta didik belajar sesuai dengan programnya
sendiri.
3.
Program
pembelajaran individual dapat dilaksanakan secara efektif, bila
mempertimbangkan hal-hal berikut:
1. Disesuaikan
dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik.
2. Tujuan
pembelajaran dibuat dan dimengerti oleh peserta didik.
3. Prosedur
dan cara kerja dimengerti oleh peserta didik.
4. Kriteria
keberhasilan dimengerti oleh peserta didik.
5. Keterlibatan
guru dalam evaluasi dimengerti oleh peserta didik.
Program
pembelajaran individual berorientasi pada pemberian bantuan kepada setiap
peserta didik agar ia dapat belajar secara mandiri. Kemandirian belajar
tersebut merupakan tuntutan perkembangan individu. Dalam penekanannya,
pembelajaran individual dapat dilakukan dengan model pembelajaran
konstruktivistik maupun behavioristik, tergantung pada keadaan peserta didik
ataupun jenjang pendidikannya.namun jika diterapkan, pembelajaran klasikan
karena dalam pembelajaran secara individual guru harus memberi bantuan ke
masing-masing peserta didik yang mana tidak dibentuk dengan suatu kelompok.
6. Pembelajaran
Secara Kelompok
Dalam
pembelajaran kelompok kecil, guru memberikan bantuan atau bimbingan kepada tiap
anggota kelompok lebih intensif.halini dapat terjadi karena:
1. Hubungan
antara guru dan peserta didik leboih sehat dan akrab.
2. Peserta
didik memperoleh bantuan, kesempatan sesuai dengan kebutuhan,kemampuan, dan
minat.
3. Peserta
didik dilibatkan dalam penentuan tujuan belajar, cara belajardan kriteria
keberhasilan.
Tujuan
utama dari pembelajaran secara kelompok ini adalah memberi kesempatan kepada
setiap peserta didik untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah secara
rasional, mengembangkan sikap sosial, mengembangkan sikap kepemimpinan dalam
memecahkan masalah, dan mendinamiskan kegiatan kelompok belajar. Peserta didik
dalam kelompok kecil adalah anggota kelompok yang belajar untuk memecahkan
masalah kelompok , kelompok kecil merupakan satuan kerja yang kompak. Perbedaan
yang paling mencolok dengan pembelajaran secara individu hanya pada ruang
lingkupnya. Jika pembelajaran secara individu guru mendatangi setiap individu,
dalam pemeblajaran kelompok ini guru mandatangi tiap kelompok. Sehingga disini
tiap masalah yang ada diselesaikan dengan berdiskusi.
4.
Dalam
pembelajaran kelompok ini guru berperan sebagai pembentuk kelompok dan
memberikan perencanaan tugas kelompok. Selain itu guru juga sebagai pemberi informasi
kepada kelompok, fasilitator, pengndali ketertiban kerja serta pembimbing, dan
pengevaluasi hasil belajar kelompok yang mana mencakup hasil kerja, perilaku
kelompok, proses kerja kelompok yang kemudian dibandingkan dengan kelompok
lain.
7. Pembelajaran
Secara Klasikal.
Pembelajaran
Klasikal merupakan kemampuan guru yang utama.hal ini dusebabkan oleh pengajaran
klasik merupakan kegiatan mengajar yang tergolong efisien. Pembelajaran
klasikal berarti melaksanakan dua kegiatan sekaligus, yaitu pengelolaan kelas
dan pengelolaan pembelajaran. Pengelolaan kelas adalah penciptaan kondisi yang
memungkinkan terselenggaranya kegiatan belajar dengan baik. Dalam pengelolaan
kelas dapat terjadi masalah yang bersumber dari kondisi tempat belajar misalnya
dari antar individu ataupun antar sekelompok peserta didik. Pengelolaan
pembelajaran bertujuan mencapai tujuan belajar.peran guru dalam pembelajaran
individu dan pembelajaran kelompok berlaku juga dalam pembelajaran klasikal.
Tekanan utama pembelajaran adalah seluruh anggota kelas.
B. Pengorganisasian
Fasilitas di Kelas
Pengorganisasian
kelas merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru dalam memutuskan,
memahami, mendiaknosis dan kemampuan bertindak menuju perbaikan suasana kelas
terhadap aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam organisasi kelas adalah
sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan seleksi dan
kreatif ( Lois V.Johnson dan Mary A.Bany, 1970 ).
1. Fasilitas
Fisik di Kelas
Aspek yang harus
diperhatikan pada fasilitas fisik kelas adalah pengaturan alat pelajaran,
pengaturan ruangan dan tata usaha kelas. Untuklebih jelasnya, uraiannya adalah
sebagai berikut:
a. Pengaturan
Alat Pelajaran.
Alat pelajaran dapat diklasifikasikan menjadi dua,
yaitu:
1). Menurut statusnya: 1) Permanen (alat yang
menetap pada ruangan kelas).misalnya listrik, papan tulis, dan sebagainya. 2)
Movable (alat yang bisa dipindahkan). Misalnya : meka, kursi, peta, InFocus dan
sebagainya.
5.
2). Menurut fungsinya. Seperti alat-alat audio
visual, olahraga, kesenian, kerajinan tangan, kesehatan, alat tulis (kapur,
pensil, spidol), alat lukis (jangka, segitiga, mistar), buku pelajaran, grafik,
dan sebagainya.
Tujuan pengaturan alat pelajaran agar mudah
ditemukan dan lancar digunakan.
2. Pengaturan
Ruangan
Hal yang perlu diperhatikan dalam pengaturan
ruangan,yaitu:
a. Pengaturan
tempat duduk.
Penyusunan tempat duduk (bangku, kursi, meja) agar
fleksibel, mudah diubah sesuai kebutuhan. Denah tempat duduk peserta didik
digunakan untuk memudahkan guru dalam menghafal nama-nama peserta didik di kelas.
b. Pemeliharaan
keindahan ruangan kelas
Ini dimaksudkan agar ruangan menjadi menyenangkan,
indah, menarik dan memberikan kesan artistik. Pada prakteknya peserta didik
dapat dipartisipasikan dalam pemeliharaan keindahan kelasnya.
c. Pemeliharaan
kebersihan ruangan kelas
Selain indah dan menarik, hendaknya ruangan kelas
rapi dan bersih dari sampah, debu, bau-bauan dan sebagainya.
d. Pengaturan
cahaya, ventilasi, akustik, dan warna
Ruangan kelas hendaknya cerah, udaranya segar,
bunyi/suara yang tidak menggema (akustik), serta warna yang mempunyai efek
psikologis yang menggairahkan belajar/bekerja.
C. Pengorganisasian
Kegiatan Pembelajaran di Kelas
Kegiatan-kegiatan
yang perlu dilaksanakan guru dalam manajemen kelas sebagai aspek manajemen
kelas yang tertuang dalam petunjuk pengelolaan kelas adalah:
1. Mengecek
kehadiran peserta didik
Keberadaan peserta didik dilihat satu persatu untuk
melihat kesiapan peserta didik dalam mengikuti proses belajara mengajar, dengan
perhatian dari awal akan dapat memberikan dorongan kepada mereka untuk dapat
mengikuti kegiatan dalam kelas dengan baik.
6.
2. Mengumpulkan
hasil pekerjaan peserta didik
Pekerjaan yang telah diberikan hendaknya dengan
cepat dikumpulkan dan diberikan komentar singkat sehingga rasa penghargaan yang
tinggi dapat memberikan motivasi atas kerja yang telah dilakukan.
3. Pendistribusian
bahan dan alat
apabila dalam proses belajar mengajar menggunakan
bahan dan alat, harus didistribusikan secara adil dan proporsional, sehingga
setiap peserta didik memperoleh kesempatan untukmelakukan praktik atau
menggunakan bahan dan alat dalam proses belajarnya.
4. Mengumpulkan
informasi dari peserta didik
Banyak informasi yang berguna bagi guru dan peserta
didik yang dapat diperoleh dari peserta didik baik berupa informasi tentang
pribadi peserta didikmaupun berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan yang harus dan
sudah dikerjakan.
5. Menyampaikan
materi pelajaran
Tugas utama guru adalah memberikan informasi tentang
bahan belajar yang harus dilakukan peserta didik dengan teratur dan dapat
menggunakan berbagai media dan informasi yang ada dalam kelas.
6. Memberikan
tugas/PR
Penugasan merupakan proses memberikan tanggungjawab
kepada peserta didik untuk melakukan kegiatan secara mandiri dan dapat
mengevaluasi kemampuan secara mandiri.
D. Pencataan
dan pelaporan kelas
Laporan kelas yang harus disusun oleh guru meliputi:
a. Laporan
kepada pimpinan sekolah. Jenis laporan ini diantaranya: 1). Persiapan mengajar,
2). Daftar presensi peserta didik, 3). Laporan hasilpelajaran, 4).
Pengorganisasian peserta didik di kelas, 5). Inventaris kelas, 6). Keuangan
kelas, 7). Keadaan usia peserta didik, 8). Mutasi peserta didik, 9). Kenaikan
kelas, 10). Daftar kelas, dan 11). Laporan khusus (kesehatan, dsb)
b. Laporan
kepada orang tua peserta didik. Laporan pendidikan kepada orang tua peserta
didik dibagi atas: 1). Laporan tentang hasil pendidikan, 2). Laporan tengtang
perkembangan pendidikan, dan 3). Dialog dengan orang tua/ wali peserta didik
7.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengoranisasian
kelas merupakan suatu tindakan yang menunjukkan kepada kegiatan-kegiatan yang
berusaha menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya
proses pembelajaran yang efektif. Jadi prosedur Pengorganisasian kelas adalah
serangkaian langkah kegiatan Pengorganisasian kelas yang dilakukan bagi
terciptanya kondisi optimal serta mempertahankan kondisi optimal tersebut
supaya proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efesien.
Kelas
adalah kelompok sosial yang dinamis yang harus dipergunakan oleh setiap wali
atau guru kelas untuk kepentingan murid dalam proses kependidikannya. Dinamika
kelas pada dasarnya berarti kondisi kelas yang diliputi dorongan untuk aktif
secara terarah yang dikembangkan melalui kretifitas dan inisiatif murid sebagai
suatu kelompok, untuk itu setiap wali atau guru kelas harus berusaha
menyalurkan berbagai saran, pendapat, gagasan, keterampilan, potensi dan energi
yang dimiliki murid menjadi kegiatan-kegiatan yang berguna. Dengan demikian
kelas tidak akan berlangsung secara statis, rutin dan membosankan.
8.
DAFTAR
RUJUKAN
Nurabadi.
2016. Manajemen Kelas Berbasis Peserta Didik. Malang: FIP UM
Arikunto,
Suharsimi. 1995. Pengorganisasian penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Depdiknas.
1994. Kurikulum SMU – petunjuk pelaksanaan administrasi pendidikan di
sekolah. Jakarta : Dirjen Dikdasmen
Dirdikmenun.
Djadjamihardja, Didi R., et.al. 1994. Kepemimpinan dan gaya kepemimpinan serta efektivitas
Djadjamihardja, Didi R., et.al. 1994. Kepemimpinan dan gaya kepemimpinan serta efektivitas
kepemimpinan. Jakarta : Institut Bankir
Indonesia.
Hadiat. 1984. Pengorganisasian Kelas. Bandung : Depdikbud P3G IPA.
Hadiat. 1984. Pengorganisasian Kelas. Bandung : Depdikbud P3G IPA.
9.