Rabu, 25 September 2019

PENGORGANISASIAN KELAS


PENGORGANISASIAN KELAS
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Manajemen Kelas
Yang dibimbing oleh Ahmad Nurabadi, M.Pd




    Disusun oleh :
1.      Amalia Salsabillah             (170131601092)
2.      Fataku Rofik                     (170131601106)
3.      Putri Itsna Farah M.          (170131601104)
4.      Wulan Roudhotul N.        (170131601025)






file14AA87D78DCCEAF65575095EF2067EB1






UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
September, 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. karena anugerah dari-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang pembahasan pengorganisasian kelas guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Kelas di Universitas Negeri Malang (UM).
            Dengan adanya pembuatan makalah ini diharapkan dapat membawa manfaat bagi para pembaca sebagai bahan referensi makalah kedepannya juga dapat meningkatkan pengetahuan tentang bahasan yang kami rangkum dari makalah ini.
            Berbagai kendala kami alami untuk menyusun makalah ini dapat teratasi dengan adanya bantuan, bimbingan, dari semua pihak terutama dosen Manajemen Kelas yang selalu membimbing dalam penyusunan makalah ini.
            Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya bisa diperbaiki. Karena kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna.


Malang, 01 September 2018


Penyusun















DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................I
DAFTAR ISI............................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang...............................................................................................................1
B.   Masalah atau Topik Bahasan..........................................................................................1
C.   Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A.   Pengorganisasian Siswa di Kelas...................................................................................2
B.   Pengorganisasian Fasilitas di Kelas...............................................................................5
C.   Pengorganisasian Kegiatan Pelajaran.............................................................................6
D.   Pencatatan dan Pelaporan di Kelas.................................................................................7
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan....................................................................................................................8
DAFTAR RUJUKAN...............................................................................................................9


















II
BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya.
Pengorganisasian kelas merupakan aspek pendidikan yang sering dijadikan perhatian utama oleh para calon guru, guru baru, bahkan guru yang telah berpengalaman berkeinginan agar para peserta didik dapat belajar dengan optimal. Dalam arti, guru mampu menyampaikan bahan pelajaran diserap oleh para peserta didik dengan baik.
Penciptaan harapan seperti itu merupakan kajian dari Pengorganisasian kelas. Sebab Pengorganisasian kelas merupakan serangkaian perilaku guru dalam upayanya menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan para peserta didik mencapai tujuan-tujuan belajarnya secara efesien atau memungkinkan peserta didik belajar dengan baik.
B.     Masalah atau Topik Bahasan
1.      Apa pengertian pengorganisasian kelas?
2.      Apa saja aspek, fungsi dan masalah yang di hadapi dalam pengorganisasian kelas?
3.      Bagaimana prosedur dan rancangan pengorganisasian kelas
4.      Apa hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian kelas
C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian pengorganisasian kelas
2.      Untuk mengetahui aspek, fungsi, dan masalah yang di hadapi dalam pengorganisasian kelas
3.      Untuk mengetahui prosedur dan rancangan pengorganisasian kelas
4.      Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian kelas






1.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengorganisasian Siswa Di Kelas
Pengorganisasian kelas merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar dicapai kondisi yang optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar mengajar seperti yang diharapkan (Arikunto, 1986: 143). Pengorganisasian kelas dapat dipandang dari dua sudut yaitu dalam arti sempit (tradisional ) dimana kelas dilihat sebatas ruangan tempat sejumlah murid belajar. Sedangkan dalam arti luas (modern) yaitu suatu masyarakat kecil dari sekolah yang terorganisisr menjadi unit kerja system belajar mengajar dengan orientasi pencapaian tujuan. Pengorganisasian siswa di kelas meliputi :
1.      Tempat Duduk Peserta Didik
Dalam penempatan tempat duduk peserta didik pada dasarnya harus memperhatikan beberapa prinsip, antara lain :
a.       Peserta didik tidak terus menerus menempati tempat duduk pasangan duduk yang sama sepanjang tahun, maka harus ada rotasi tempat duduk agar peserta didik tidak bosan.
b.      Peserta didik yang pendek atau punya kekurangan dalam hal penglihatan (memakai kacamata) hendaknya duduk di depan.
c.       Peserta didik yang suka merenung , melamun hendaknya jangan ditempatkan terlalu belakang.
d.      Peserta didik yang suka membuat gaduh, suka mengganggu teman hendaknya tempat duduknya jangan terlalu jauh dengan guru.
2.      Mengenal Sifat dan Tingkah Laku Peserta Didik di Kelas
Sebagai pendidik/Guru, kita harus mengenal sikap, sifat, dan tingkah laku peserta didik di kelas, agar dapat memberikan bimbingan dan penanggulangan masalah jika diperlukan. Secara umum sifat dan tingkal laku peserta didik yang sering kita temukan di kelas diantaranya adalah :
a.       Peserta didik yang pendiam/pemalu.
b.      Peserta didik yang suka merenung.
c.       Peserta didik yang sangat aktif/hiperaktif
d.      Peserta didik yang malas, dll.
2.
3.      Belajar Secara Individual dan Klasikal
Walaupun dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran sulit dipisahkan antara belajar Individual dan Klasikal, tapi pada kenyataannya peserta didik mengerjakan tugas-tugas secara individual. Kita sebagai pendidik/Guru harus meneliti, memeriksa dan memperhatikan peserta didik satu persatu dengan cara berkeliling kelas dan mendatangi peserta didik untuk memberikan bimbingan dan arahan secara individual dengan tujuan agar guru dapat mengetahui kelemahan, kesulitan yang dialami peserta didik selama dalam pembelajaran di kelas.
4.      Belajar Kelompok
Pada prinsipnya sestem pembelajaran di Sekolah Dasar menggunakan sistem pembelajaran Klasikal, namum jika diperlukan dapat menggunakan pembelajaran secara kelompok dengan tujuan untuk melatih peserta didik dalam bekerja sama, berdiskusi, keberanian dalam menyampaikan pendapat,menghargai pendapat orang lain dan mampu memecahkan suatu permasalahan secara bersama-sama. Selama dalam belajar kelompok tersebut tentunya semua aktifitas peserta didik harus dalampengawasan guru.
5.      Pembelajaran Secara Individual
Pembelajaran secara individual adalah kegiatan mengajar guru yang menitikberatkan kepada bantuan dan bimbingan belajar kepada masing-masing individu. Bantuan dan bimbingan belajar kepada individu juga ditemukan pda pembelajaran klasikal, tetapi prinsipnya berbeda. Pada pembelajaran individual, guru memberi bantuan padamasing-masing pribadi. Sedangkan pada pembelajaran klasikal, guru memberikan bantuan individual secara umum. Yang memiliki ciri-ciri secara umum dimana dalam pembelajaran ini diberikan kepada peserda didik keleluasaan untuk belajar berdasarkan kemampuan sendiri sehingga dicapai tujuan yang optimal, dengan kata lain disini peserta didik sebagai subjek yang belajar dan bukan objek yang diberikan materi sehingga peserta didik dapat mengetahui perkembangan belajarnya. Peran guru disini bersifat membantu yang berkaitan dengan manajemen jadwal ataupun kegiatan belajar peserta didik dan sebagai fasilitator yang mempermudah belajar sehingga perlu diciptakan kedekatan yang terbuka antara guru dan peserta didik.pembelajaran individual diciptakan untuk mengatasi kelemahan dari pmbelajaran klasikal. Dari segi kebutuhan belajar, program ini lebih efektif karena peserta didik belajar sesuai dengan programnya sendiri.
3.
Program pembelajaran individual dapat dilaksanakan secara efektif, bila mempertimbangkan hal-hal berikut:
1.      Disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik.
2.      Tujuan pembelajaran dibuat dan dimengerti oleh peserta didik.
3.      Prosedur dan cara kerja dimengerti oleh peserta didik.
4.      Kriteria keberhasilan dimengerti oleh peserta didik.
5.      Keterlibatan guru dalam evaluasi dimengerti oleh peserta didik.
Program pembelajaran individual berorientasi pada pemberian bantuan kepada setiap peserta didik agar ia dapat belajar secara mandiri. Kemandirian belajar tersebut merupakan tuntutan perkembangan individu. Dalam penekanannya, pembelajaran individual dapat dilakukan dengan model pembelajaran konstruktivistik maupun behavioristik, tergantung pada keadaan peserta didik ataupun jenjang pendidikannya.namun jika diterapkan, pembelajaran klasikan karena dalam pembelajaran secara individual guru harus memberi bantuan ke masing-masing peserta didik yang mana tidak dibentuk dengan suatu kelompok.
6.      Pembelajaran Secara Kelompok
Dalam pembelajaran kelompok kecil, guru memberikan bantuan atau bimbingan kepada tiap anggota kelompok lebih intensif.halini dapat terjadi karena:
1.      Hubungan antara guru dan peserta didik leboih sehat dan akrab.
2.      Peserta didik memperoleh bantuan, kesempatan sesuai dengan kebutuhan,kemampuan, dan minat.
3.      Peserta didik dilibatkan dalam penentuan tujuan belajar, cara belajardan kriteria keberhasilan.
Tujuan utama dari pembelajaran secara kelompok ini adalah memberi kesempatan kepada setiap peserta didik untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah secara rasional, mengembangkan sikap sosial, mengembangkan sikap kepemimpinan dalam memecahkan masalah, dan mendinamiskan kegiatan kelompok belajar. Peserta didik dalam kelompok kecil adalah anggota kelompok yang belajar untuk memecahkan masalah kelompok , kelompok kecil merupakan satuan kerja yang kompak. Perbedaan yang paling mencolok dengan pembelajaran secara individu hanya pada ruang lingkupnya. Jika pembelajaran secara individu guru mendatangi setiap individu, dalam pemeblajaran kelompok ini guru mandatangi tiap kelompok. Sehingga disini tiap masalah yang ada diselesaikan dengan berdiskusi.
4.
Dalam pembelajaran kelompok ini guru berperan sebagai pembentuk kelompok dan memberikan perencanaan tugas kelompok. Selain itu guru juga sebagai pemberi informasi kepada kelompok, fasilitator, pengndali ketertiban kerja serta pembimbing, dan pengevaluasi hasil belajar kelompok yang mana mencakup hasil kerja, perilaku kelompok, proses kerja kelompok yang kemudian dibandingkan dengan kelompok lain.
7.      Pembelajaran Secara Klasikal.
Pembelajaran Klasikal merupakan kemampuan guru yang utama.hal ini dusebabkan oleh pengajaran klasik merupakan kegiatan mengajar yang tergolong efisien. Pembelajaran klasikal berarti melaksanakan dua kegiatan sekaligus, yaitu pengelolaan kelas dan pengelolaan pembelajaran. Pengelolaan kelas adalah penciptaan kondisi yang memungkinkan terselenggaranya kegiatan belajar dengan baik. Dalam pengelolaan kelas dapat terjadi masalah yang bersumber dari kondisi tempat belajar misalnya dari antar individu ataupun antar sekelompok peserta didik. Pengelolaan pembelajaran bertujuan mencapai tujuan belajar.peran guru dalam pembelajaran individu dan pembelajaran kelompok berlaku juga dalam pembelajaran klasikal. Tekanan utama pembelajaran adalah seluruh anggota kelas.

B.     Pengorganisasian Fasilitas di Kelas
Pengorganisasian kelas merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru dalam memutuskan, memahami, mendiaknosis dan kemampuan bertindak menuju perbaikan suasana kelas terhadap aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam organisasi kelas adalah sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan seleksi dan kreatif ( Lois V.Johnson dan Mary A.Bany, 1970 ).
1.      Fasilitas Fisik di Kelas
Aspek yang harus diperhatikan pada fasilitas fisik kelas adalah pengaturan alat pelajaran, pengaturan ruangan dan tata usaha kelas. Untuklebih jelasnya, uraiannya adalah sebagai berikut:
a.       Pengaturan Alat Pelajaran.
Alat pelajaran dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1). Menurut statusnya: 1) Permanen (alat yang menetap pada ruangan kelas).misalnya listrik, papan tulis, dan sebagainya. 2) Movable (alat yang bisa dipindahkan). Misalnya : meka, kursi, peta, InFocus dan sebagainya.
5.
2). Menurut fungsinya. Seperti alat-alat audio visual, olahraga, kesenian, kerajinan tangan, kesehatan, alat tulis (kapur, pensil, spidol), alat lukis (jangka, segitiga, mistar), buku pelajaran, grafik, dan sebagainya.
Tujuan pengaturan alat pelajaran agar mudah ditemukan dan lancar digunakan.
2.      Pengaturan Ruangan
Hal yang perlu diperhatikan dalam pengaturan ruangan,yaitu:
a.       Pengaturan tempat duduk.
Penyusunan tempat duduk (bangku, kursi, meja) agar fleksibel, mudah diubah sesuai kebutuhan. Denah tempat duduk peserta didik digunakan untuk memudahkan guru dalam menghafal nama-nama peserta didik di kelas.
b.      Pemeliharaan keindahan ruangan kelas
Ini dimaksudkan agar ruangan menjadi menyenangkan, indah, menarik dan memberikan kesan artistik. Pada prakteknya peserta didik dapat dipartisipasikan dalam pemeliharaan keindahan kelasnya.
c.       Pemeliharaan kebersihan ruangan kelas
Selain indah dan menarik, hendaknya ruangan kelas rapi dan bersih dari sampah, debu, bau-bauan dan sebagainya.
d.      Pengaturan cahaya, ventilasi, akustik, dan warna
Ruangan kelas hendaknya cerah, udaranya segar, bunyi/suara yang tidak menggema (akustik), serta warna yang mempunyai efek psikologis yang menggairahkan belajar/bekerja.

C.     Pengorganisasian Kegiatan Pembelajaran di Kelas
Kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan guru dalam manajemen kelas sebagai aspek manajemen kelas yang tertuang dalam petunjuk pengelolaan kelas adalah:
1.      Mengecek kehadiran peserta didik
Keberadaan peserta didik dilihat satu persatu untuk melihat kesiapan peserta didik dalam mengikuti proses belajara mengajar, dengan perhatian dari awal akan dapat memberikan dorongan kepada mereka untuk dapat mengikuti kegiatan dalam kelas dengan baik.


6.
2.      Mengumpulkan hasil pekerjaan peserta didik
Pekerjaan yang telah diberikan hendaknya dengan cepat dikumpulkan dan diberikan komentar singkat sehingga rasa penghargaan yang tinggi dapat memberikan motivasi atas kerja yang telah dilakukan.
3.      Pendistribusian bahan dan alat
apabila dalam proses belajar mengajar menggunakan bahan dan alat, harus didistribusikan secara adil dan proporsional, sehingga setiap peserta didik memperoleh kesempatan untukmelakukan praktik atau menggunakan bahan dan alat dalam proses belajarnya.
4.      Mengumpulkan informasi dari peserta didik
Banyak informasi yang berguna bagi guru dan peserta didik yang dapat diperoleh dari peserta didik baik berupa informasi tentang pribadi peserta didikmaupun berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan yang harus dan sudah dikerjakan.
5.      Menyampaikan materi pelajaran
Tugas utama guru adalah memberikan informasi tentang bahan belajar yang harus dilakukan peserta didik dengan teratur dan dapat menggunakan berbagai media dan informasi yang ada dalam kelas.
6.      Memberikan tugas/PR
Penugasan merupakan proses memberikan tanggungjawab kepada peserta didik untuk melakukan kegiatan secara mandiri dan dapat mengevaluasi kemampuan secara mandiri.

D.    Pencataan dan pelaporan kelas
Laporan kelas yang harus disusun oleh guru meliputi:
a.       Laporan kepada pimpinan sekolah. Jenis laporan ini diantaranya: 1). Persiapan mengajar, 2). Daftar presensi peserta didik, 3). Laporan hasilpelajaran, 4). Pengorganisasian peserta didik di kelas, 5). Inventaris kelas, 6). Keuangan kelas, 7). Keadaan usia peserta didik, 8). Mutasi peserta didik, 9). Kenaikan kelas, 10). Daftar kelas, dan 11). Laporan khusus (kesehatan, dsb)
b.      Laporan kepada orang tua peserta didik. Laporan pendidikan kepada orang tua peserta didik dibagi atas: 1). Laporan tentang hasil pendidikan, 2). Laporan tengtang perkembangan pendidikan, dan 3). Dialog dengan orang tua/ wali peserta didik
7.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pengoranisasian kelas merupakan suatu tindakan yang menunjukkan kepada kegiatan-kegiatan yang berusaha menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses pembelajaran yang efektif. Jadi prosedur Pengorganisasian kelas adalah serangkaian langkah kegiatan Pengorganisasian kelas yang dilakukan bagi terciptanya kondisi optimal serta mempertahankan kondisi optimal tersebut supaya proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efesien.
Kelas adalah kelompok sosial yang dinamis yang harus dipergunakan oleh setiap wali atau guru kelas untuk kepentingan murid dalam proses kependidikannya. Dinamika kelas pada dasarnya berarti kondisi kelas yang diliputi dorongan untuk aktif secara terarah yang dikembangkan melalui kretifitas dan inisiatif murid sebagai suatu kelompok, untuk itu setiap wali atau guru kelas harus berusaha menyalurkan berbagai saran, pendapat, gagasan, keterampilan, potensi dan energi yang dimiliki murid menjadi kegiatan-kegiatan yang berguna. Dengan demikian kelas tidak akan berlangsung secara statis, rutin dan membosankan.















8.
DAFTAR RUJUKAN
Nurabadi. 2016. Manajemen Kelas Berbasis Peserta Didik. Malang: FIP UM
Arikunto, Suharsimi. 1995. Pengorganisasian penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Depdiknas. 1994. Kurikulum SMU – petunjuk pelaksanaan administrasi pendidikan di
sekolah. Jakarta : Dirjen Dikdasmen Dirdikmenun.
Djadjamihardja, Didi R., et.al. 1994. Kepemimpinan dan gaya kepemimpinan serta efektivitas
kepemimpinan. Jakarta : Institut Bankir Indonesia.
Hadiat. 1984. Pengorganisasian Kelas. Bandung : Depdikbud P3G IPA.

























9.