LAPORAN
OBSERVASI
PERENCANAAN
PENDIDIKAN DI SDN TANJUNGREJO 01 MALANG
MATA KULIAH PERENCANAAN
PENDIDIKAN
Semester Genap-Tahun
2017/2018
Oleh:
1.
Balqis Fitria
Rahma
2.
Idqa Nanda Ayu
3.
Okky Irwina
Safitri
4.
Viana
Rahmawati
5.
Wulan
Roudhotul Nasikhah

UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
MEI 2018
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Perencanaan Pendidikan
ini tepat pada waktunya. Makalah ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
dan penghargaan yang setinggi–tinggi nya kepada :
1. Bapak Burhanuddin selaku
dosen pembimbing matakuliah perencanaan
pendidikan, yang telah banyak memberikan pengetahuan.
2. Orang
tua yang telah memberikan motivasi dan dorongan serta bantuan baik secara moral
maupun spiritual.
3. Teman–teman
yang telah berbagi pengetahuan agar makalah dapat terselesaikan.
Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan para pembaca pada umum nya. Sebagai mahasiswa yang masih dalam
proses pembelajaran, penulis makalah ini masih banyak kekurangan oleh karena
itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif dan
membangun.
Malang, 6 Februari 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………..i
DAFTAR
ISI………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan
Masalah....................................................................................1
C. Tujuan
Pembahasan..................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Perencanaan
sebagai suatu sistem………………………………….................3
B.
Pengertian
sistem…………………………………………………..................3
C.
Pendekatan
Pembelajaran Sebagai Suatu Sistem………………….................4
D. Tahapan Pemecahan Masalah Dengan
Pendekatan Sistem...............................6
E. Faktor Manusia yang Mempengaruhi
Pemecahan Masalah.............................8
F.
Pendekatan Sistem Dalam Pemecahan Masalah dan Membuat
Keputusan (Sistem Informasi Manajemen)....................................................................................................8
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Masalah sering kali
muncul dalam kehidupan manusia. Setiap permasalahan tidak akan berhenti sendiri
tanpa disertai solusi untuk menyelesaikannya.masalah sering kali terjadi pada
komunitas-komunitas baik komunitas kecil maupun komunitas besar.Permasalahan
yang kompleks sering terjadi pada lembaga-lembaga pendidikan yang pada akhirnya secara tidak langsung menuntut seorang manajer
untuk membuat sebuah keputusan.
Dalam mempersiapkan
pemecahan masalah, manajer memandang lembaga pendidikan sebagai suatu sistem
dengan memahami lingkungan pendidikan dan mengidentifikasi subsistem-subsistem
dalam pendidikan. Dalam mendefenisikan masalah, manajer bergerak dari tingkat sistem
ke subsistem dan menganalisis bagian-bagian sistem menurut suatu urutan
tertentu.
Dalam memecahkan
masalah manajer mengidentifikasi berbagai solusi alternative, mengevaluasinya,
memilih
yang terbaik,menerapkannya, dan membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa
solusi itu berjalan sebagaimana mestinya.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa yang
dimaksud dengan perencanaan
sebagai suatu sistem ?
2.
Apa pengertian
dari sistem ?
3.
Apa yang
maksud dengan pendekatan pembelajaran sebagai suatu sistem ?
4. Bagaimana Tahapan Pemecahan Masalah
Dengan Pendekatan Sistem?
5.
Apa saja faktor manusia yang mempengaruhi pemecahan masalah
?
6. Apa yang dimaksud dengan pendekatan sistem
dalam pemecahan masalah dan membuat keputusan (sistem informasi manajemen) ?
1
2
C. Tujuan
1.
Untuk
menjabarkan pengertian suatu sistem.
2.
Untuk
mengetahui tahapan pemecahan masalah dengan menggunakan pendekatan sistem.
3.
Untuk
mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi pemecahan masalah.
4. Untuk
mengetahui pendekatan sistem dalam pemecahan masalah dan membuat keputusan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Perencanaan
Sebagai Suatu Sistem
Menurut Mangunwijaya (2008), perencanaan pengajaran sebagai
suatu sistem adalah sebuah susunan dari sumber sumber dan prosedur-prosedur
untuk menggerakkan pembelajaran. Pengembangan sistem pengajaran mulai proses
yang sistematik selanjutnya diimplementasikan dengan mengacu pada sistem
perencanaan. Hal ini juga berkaitan
dengan kurikulum yang merupakan suatu sistem pendidikan yang berupaya
melaksanakan proses akumulasi ilmu pengetahuan antar generasi dalam suatu
masyarakat.
Menurut Hamalik (2002), pembelajaran sebagai
sistem terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisir antara lain tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media
pembelajaran/alat peraga, pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan
tindak lanjut pembelajaran (remedial dan pengayaan).
B.
Pengertian Sistem
Sistem
adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan. Pendekatan sistem adalah serangkaian tahapan-tahapan pemecahan masalah yang
setiap langka di pahami dan menghasilkan sebuah solusi alternatif di
pertimbangkan dan solusi yang dipilihdapat di terapkan.
Di
dalam sebuah perusahaan manajer berperan penting dalam pengambilan
keputusan yang efektif dan efisien. Sistem konseptual adalah suatu sistem
pemecahan masalah yang terdiri dari manajer,informasi, dan standart. Dua elemen
yang lain masuk dalam proses perubahan masalah menjadi solusi (solusi
alternatif dan kendala).
3
4
C.
Pendekatan pembelajaran sebagai suatu sistem
Menurut Roestisyah (2004), pendekatan sistem yang diterapkan dalam pembelajaran bukan saja sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga sesuai dengan
perkembangan dalam psikologi belajar sistematik, yang dilandasi dengan
prinsip-prinsip psikologi behavioristik dan humanistis.
1. Ciri-ciri pendekatan sistem pembelajaran, yaitu
ada dua ciri utama, yakni :
a. Pendekatan sistem sebagai suatu pandangan
tertentu mengenai proses pembelajaran dimana berlangsung kegiatan belajar
mengajar, terjadinya interaksi antara siswa dan guru, dan memberikan kemudahan
bagi siswa untuk belajar secara efektif
b. Penggunaan metodologi untuk merancang sistem
pembelajaran yang meliputi prosedur perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan
penilaian keseluruhan proses pembelajaran yang tertuju pada konsep pencapaian
tujuan pembelajaran. Pola pendekatan sistem pembelajaran.
2. Faktor yang Mempengaruhi Sistem Pembelajaran
MenurutNasution (2008).Terdapat
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan proses sistem pembelajaran di
antaranya faktor guru, faktor siswa, sarana, alat dan media yang tersedia,
serta faktor lingkungan.
a. Faktor Guru
Menurut
Mangunwijaya (2008), guru merupakan tokoh utama dalam kelasnya. Ia akan
menentang perubahan yang akan mengurangi kedudukannya. Metode yang meniadakan
peranan guru dan terutama didasarkan atas bahan yang telah tersusun, juga
perubahan yang meminta pengorbanan, tenaga, waktu,dan pikiran akan menemui
pertentangan. Ia Hendaknya diakui sebagai manusia.
5
b.
Faktor
Siswa
Siswa
adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya.
Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh aspek kepribadiannya, akan tetapi
tempo dan irama perkembangan masing-masing anak pada setiap aspek tidak selalu
sama. Proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh perkembangan anak yang tidak
sama itu, di samping karakteristik lain yang melekat pada diri anak.
Sikap
dan penampilan siswa di dalam kelas, juga merupakan aspek lain yang dapat
memengaruhi proses pembelajaran. Adakalanya ditemukan siswa yang sangat aktif
(hyperkinetic) dan ada pula siswa yang pendiam, tidak sedikit juga
ditemukan siswa yang memiliki motivasi yang rendah dalam belajar. Semua itu
Akan memengaruhi proses pembelajaran di dalam kelas. Sebab, bagaimanapun faktor
siswa dan guru merupakan faktor yang sangat menentukan dalam interaksi
pembelajaran.
c.
Faktor
Sarana dan Prasarana
Sarana
adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelancaran
proses pembelajaran, misalnya media pembelajaran, alat-alat pelajaran,
perlengkapan sekolah, dan lain sebagainya. Sedangkan prasarana adalah segala
sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses
pembelajaran, misalnya, jalan menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil,
dan lain sebagainya. Kelengkapan sarana dan prasarana Akan membantu guru dalam
penyelenggaraan proses pembelajaran; dengan demikian sarana dan prasarana
merupakan komponen penting yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran.
6
d.
Faktor
Lingkungan
Dilihat
dari dimensi lingkungan ada dua faktor yang dapat memengaruhi proses
pembelajaran, yaitu faktor organisasi kelas dan faktor iklim sosial-psikologis.
Faktor organisasi kelas yang di dalamnya meliputi jumlah siswa dalam satu kelas
merupakan aspek penting yang dapat memengaruhi proses pembelajaran.
D.
Tahapan pemecahan masalah dengan menggunakan
pendekatan system
Masalah adalah suatu kondisi
yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian luar
biasa atau menghasilkan keuntungan luar bisa.Jadi pemecahan masalah berarti
tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau
memanfaatkan peluang keuntungannya. Pentingnya pemecahan masalah bukan
didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya.
Keputusan adalah pemilihan
suatu strategi atau tindakan.Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi
atau aksi yang
manajer yakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut.
Salah satu kunci pemecahan
masalah adalah identifikasi berbagai alternatif keputusan.Setelah berbagai
alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan untuk mengevaluasi
tiap alternatif.
Evaluasi ini harus
mempertimbangkan berbagai kendala.Kendala
intern dapat berupa SDM yg
terbatas, seperti kurangnya bahan baku, modal kerja, SDM yg kurang memenuhi
syarat, dll.Kendala lingkungan dapat berupa tekanan dari berbagai elemen
lingkungan, seperti pemerintah atau pesaing untuk bertindak menurut cara
tertentu.
Proses
pemecahan masalah dapat dilakukan dengan empat tahapan utama yaitu :
1.
Memahami dan mendefinisikan
masalah
7
Bagian ini merupakan bagian
yang sangat penting karena menjadi awal dari seluruh proses pemecahan masalah.
Tujuan
pada bagian ini adalah memahami masalah
dengan baik dan menghilangkan bagian-bagian yang dirasa kurang penting.Pada
bagian ini ada dua kegiatan penting yaitu :
2.
Mencari
berbagai cara penyelesaian yang mungkin diterapkan
3.
Membuat
rencana pemecahan masalah
Penyelesaian suatu masalah biasanya tidak
hanya satu tapi mungkin bisa beberapa macam. Sebagai ilustrasi, apabila kita
berada di kota Surabaya dan ingin pergi ke Jakarta, maka banyak cara yang
mungkin bisa dilakukan, misalnya kita bisa menempuh dengan angkutan darat, laut
atau udara. Dengan angkutan darat kita bisa menggunakan kereta api, bus atau
angkutan yang lain. Jalurnya pun kita bisa lewat jalur utara, tengah atau
selatan. Jadi banyak sekali cara penyelesaian yang bisa kita kembangkan.
Masing-masing mempunyai karakteristik
sendiri-sendiri. Dari sekian banyak penyelesaian ini kita harus memilih satu
yang berdasarkan persyaratan tertentu merupakan cara yang paling baik untuk
menyelesaikan permasalahan. Setelah terpilih, maka kita dapat membuat rencana
kasar (outline) penyelesaian masalah
dan membagi masalah dalam bagian-bagian yang lebih kecil. Rencana kasar (outline) penyelesaian masalah hanya
berisi tahapan-tahapan utama penyelesaian masalah.
4.
Merancang
dan menerapkan rencana untuk memperoleh cara penyelesaian.
Pada
bagian ini rencana kasar penyelesaian masalah diperbaiki dan diperjelas dengan
pembagian dan urutan rinci yang harus ditempuh dalam penyelesaian
masalah.Memeriksa dan menyampaikan hasil dari pemecahan masalah. Bagian ini
8
bertujuan
untuk memeriksa apakah akurasi (ketepatan) hasil dari cara yang dipilih telah
memenuhi tujuan yang diinginkan.
Selain
itu juga untuk melihat bagaimana daya guna dari cara yang dipilih yang dipilih.
E.
Faktor Manusia Yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah
Terdapat 3 kategori manajer dalam
merasakan suatu masalah-masalah :
1.
Penghindar masalah (Problem Avoider), manajer mengambil
sikap positif dan menganggap semua baik-baik saja.Ia berusaha menghalangi
kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi.
2.
Mengumpulkan informasi/pencari masalah (Problem Seeker)
: Gaya teratur, mengikuti gaya management by exception dan menyaring
segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.Gaya menerima,
manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi
tersebut bernilai baginya/orang lain dalam organisasi.
3.
Menggunakan informasi untuk memecahkan masalah/pemecah
masalah( Problem solver).Gaya sistematik, manajer memberi perhatian khusus
untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan. Contoh : pendekatan
sistem.Gaya intuitif, manajer tidak menyukai suatu metode tertentu tetapi
menyesuaikan pendekatan dengan situasi.
F.
Pendekatan sistem dalam pemecahan masalah dan membuat
keputusan (sistem informasi manajemen).
1.
Pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah
waktu yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya.
2.
Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi/ aksi
yang diyakini manajer akan memberikan solusi terbaik atas masalah
9
tersebut.
Salah satunya kunci pemecahan masalah adalah mengidentifikasikan berbagai
alternatif keputusan.
3.
Pendekatan system.
Proses
pemecahan masalah secara sistematis bermulai dari John dewey, seorang profesor
filosofi dari colombia university. Ia mengidenfikasikan tiga seri penelitian
yang terlibat dalam memecahkan suatu kontroversi secara memadai.
a.
Mengenali kontroversi
b.
Menimbang klaim alternative
c.
Membentuk penilaian
Serangkaian
langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa masalah itu pertama-tama
dipahami ,solusi alternatif dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1)
Usaha persiapan = mempersiapkan manajer untuk memecahkan
masalah dengan menyediakan orientasi sistem.
2)
Usaha definisi = mencakup mengidentifikasi masalah untuk
dipecahkan dan kemudian memahaminya.
3)
Usaha solusi = mencakup mengidentifikasi berbagai solusi
alternatif, mengevaluasinya, memilih satu yang tampak terbaik, menerapkan
solusi itu dan membuat menindaklanjuti untuk menyakinkan bahwa masalah itu
terpecahkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah merupakan suatu hal yang tidak bisa
kita hindari jika kita hidup di dunia ini. karna itu yang harus kita lakukan
terhadap masalah adalah mencari solusi dari masalah-masalah yang ada dan
mencegah agar masalah itu tidak terulang kembali. Pemecahan masalah berarti
tindakan memberi respon terhadap masalah untukmenekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang
keuntungannya.Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi
yang manajeryakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut.
Manajer berperan penting dalam
pengambilan keputusan yang efektif dan efisien.sistem konseptual adalah suatu
sistem pemecahan masalah yang terdiri dari manajer,informs, dan standart. Dua elemen yang lain masuk dalam peroses
perubahan masalah menjadi solusi (solusi alternatif dan kendala).Setiap manajer mempunyai gaya
pemecahan masalah yang unik,gaya ini dapat mempengaruhi dalam merasakan
masalah,mengumpulkan informasi,dan menggunakan informasi.
10
DAFTAR RUJUKAN
Burhanuddin,
dkk. 2003. Manajemen pendidikan: Analisis
Subtantif dan
Aplikasinya dalam institusi pendidikan. Malang: UM Press
Bryson, J.
M . 2004. Strategic Planning for pub;ic
and nonprofit organization: A
guide to strengthening and
sustaining organizational achievement(3rd ed).
San
Francisco: Jossey-Bass
Forum Mangunwijaya, Kurikulum Yang Mencerdaskan
(Visi 2030 Dan
Pendidikan Alternatif). Jakarta:
Kompas Media Nusantara,2008
Hamalik, Oemar. Perencanaan
Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Jakarta: Bumi Aksara, 2002
Cipta, 2004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar