Sabtu, 16 November 2019

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas matakuliah Perkembangan Peserta Didik yang dibina oleh Bapak Dr. Adi Atmoko, M.Si.




Oleh :
Aa Coreta
Afra Irrene Fredyski
Yulia Triana Ratnasarai
Wulan Roudhotul Nasikhah








UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN Februari, 2018


KATA PENGANTAR



Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia- Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Karakteristik Perkembangan Peserta Didik” ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam tak lupa kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menerangi semua umat di muka bumi ini dengan cahaya kebenaran. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian penyusunan makalah ini.Khususnya kepada dosen pembimbing yaitu Dr. Adi Atmoko, M.Si.yang telah membimbing dan membagikan ilmunya kepada kami.

Kami selaku penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat berbagai kekurangan dan kesalahan, baik dari segi isi maupun dari segi bahasa.Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat konstruktif untuk penyempurnaan makalah ini.Kami berharap agar makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca.




Malang, 12 Februari 2018






Penulis



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Peserta didik adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, ia membutuhkan orang lain untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang utuh. Dalam perkembangannya, pendapat dan sikap peserta didik dapat berubah karena interaksi dan saling berpengaruh antar sesama peserta didik, maupun dengan proses sosialisasi. Dengan mempelajari perkembangan hubungan sosial diharapkan dapat memahami pengertian dan proses sosialisasi peserta didik.
Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang dilingkungannya.Oleh sebab itu, peserta didik harus mendapat pendidikan yang layak agar mampu menjadi pribadi yang berguna khususnya dilingkungan sekitarnya.Setiap waktu pola pikir seseorang pasti mengalami peningkatan, seiring dengan berkembangnya otak seseorang. Proses belajar sangat penting untuk menunjang kecerdasan anak di masa yang akan datang.
Perkembangan adalah salah satu proses yang harus dialami oleh setiap  peserta didik baik dalam naungan lembaga formal maupun non-formal. Dan di dalam perkembangan terdapat aspek yang mendukung yang terdiri dari aspek fisik, psikomotorik, kognitif, bahasa,sosioemosi, moral, dan spiritual. Dan yang akan kami bahas adalah aspek fisik dan psikomotorik. Perkembangan fisik adalah perkembangan struktur tubuh manusia yang terjadi sejak dalam kandungan hingga ia dewasa atau mencapai tingkat kematangan pertumbuhannya. Proses perubahannnya adalah menjadi panjang (pertumbuhan vertikal) dan menjadi lebar (pertumbuhan horizontal) dalam suatu proporsi bentuk tubuh. Perkembangan psikomotorik adalah perkembangan mengontrol gerakan-gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinasi antara susunan saraf pusat, saraf tepi dan otot.
Tanpa sebuah perkembangan dari peserta didik, maka perkembangan suatu Negara tidak akan pernah berjalan dengan lancar. Untuk itu, sebagai tenaga pendidik harus mengetahui konsep – konsep dan prinsip – prinsip dasar dari perkembangan belajar peserta didik untuk memudahkan proses belajar mengajar.



B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah aspek fisik dalam perkembangan peserta didik?
2.      Bagaimana perkembangan fisik pada usia taman kanak-kanak?
3.      Bagaimana perkembangan fisik pada usia sekolah dasar?
4.      Bagaimana perkembangan fisik pada usia remaja (SMP)?
5.      Bagaimana perkembangan fisik pada usia remaja (SMA)?
6.      Apakah aspek psikomotorik dalam perkembangan peserta didik?
7.      Bagaimana tahap perkembangan psikomotorik itu?
8.      Apa karakteristik aspek perkembangan peserta didik?

C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa aspek fisik dalam perkembangan peserta didik.
2.      Untuk mengetahui perkembangan fisik pada usia taman kanak-kanak.
3.      Untuk mengetahui perkembangan fisik pada usia sekolah dasar.
4.      Untuk mengetahui fisik pada usia remaja (SMP).
5.      Untuk mengetahui perkembangan fisik pada usia remaja (SMA).
6.      Untuk mengetahui apa aspek psikomotorik dalam perkembangan peserta didik.
7.      Untuk mengetahui tahap perkembangan psikomotorik.
8.      Untuk mengetahui karakteristik aspek perkembangan peserta didik.



















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Aspek Fisik dalam Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan fisik yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan keterampilan motorik.Perubahan pada tubuh ditandai dengan perubahan tinggi dan berat badan, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi serta perubahan fisik pada otak sehingga strukturnya semakin sempurna dalam meningkatkan kemampuan kognitif (Papalia & Olds, 2001).
Children’s physical growth is marked by the loss of their characteristic protruding abdomen as their legs and trunk grow faster than their heads. The center of gravity-the point in the body around which weight is evenly distributed-begins to move lower, allowing children to become steadier on their feet and capable of movements that were impossible when they were top-heavy infants and toddlers.(Schickedanz et al., 1982).
Selama masa ini, anak-anak juga mengembangkan preferensi yang dapat diamati saat mereka lebih sering menggunakan salah satu tangan saja.Banyak anak yang lebih menyukai tangan kanan mereka, tetapi itu menunjukkan adanya suatu preferensi pada tangan kiri mereka yang tidak boleh dipaksa untuk berubah.Pencapaian utama dalam perkembangan fisik untuk anak-anak prasekolah adalah peningkatan kontrol terhadap pergerakan kasar dan halus. Aktivitas motorik halus mengacu pada gerakan yang membutuhkan ketelitian dan keterampilan, seperti mengikat sepatu dan menulis surat sesuai hufut abjad. Aktivitas motorik kasar melibatkan pergerakan seperti berjalan dan berlari.Dengan  berakhirnya masa prasekolah, sebagian besar anak-anak dapat dengan mudah menyelesaikan tugasnya sendiri.

B.     Perkembangan Fisik Pada Anak Usia Taman Kanak-Kanak
Perkembangan fisik merupakan perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot terkoordinasi (Hurlock: 1998). Perkembangan fisik adalah perkembangan yang berlangsung sangat cepat pada masa kanak-kanak.
Pada usia 4 tahun anak-anak masih suka jenis gerakan sederhana seperti berjingkrak-jingkrak, melompat, dan berlari kesana kemari, hanya demi kegiatan itu sendiri tapi mereka sudah berani mengambil resiko. Walaupun mereka sudah dapat memanjat tangga dengan satu kaki pada setiap tiang anak tangga untuk beberapa lama, mereka baru saja mulai dapat turun dengan cara yang sama.
Pada usia 5 tahun, anak-anak bahkan lebih berani mengambil resiko dibandingkan ketika mereka berusia 4 tahun. Mereka lebih percaya diri melakukan ketangkasan yang mengerikan seperti memanjat suatu obyek, berlari kencang dan suka berlomba dengan teman sebayanya bahkan orangtuanya (Santrock, 1995).

C.     Perkembangan Fisik Pada Anak Usia Sekolah Dasar
Karakteristik pertama anak SD adalah senang bermain.Karakteristik ini menuntut guru SD untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang bermuatan permainan lebih – lebih untuk kelas rendah.Guru SD diharap merancang model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan di dalamnya.
Karakteristik yang kedua adalah senang bergerak, orang dewasa dapat duduk berjam-jam, sedangkan anak SD dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit.Oleh karena itu, guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah atau bergerak.Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk jangka waktu yang lama, dirasakan anak sebagai siksaan.
Karakteristik yang ketiga dari anak usia SD adalah anak senang bekerja dalam kelompok. Guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok, serta belajar keadilan dan demokrasi. Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok.
Karakteristik yang keempat anak SD adalah senang merasakan atau melakukan/memperagakan sesuatu secara langsung. Bagi anak SD, penjelasan guru tentang materi pelajaran akan lebih dipahami jika anak melaksanakan sendiri, Dengan demikian guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
Anak yang berada di kelas awal SD adalah anak yang berada pada rentangan usia dini. Masa usia dini ini merupakan masa perkembangan anak yang pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupannya. Oleh karena itu, pada masa ini  seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan berkembang secara optimal.


D.    Perkembangan Fisik Pada Usia Remaja (SMP)
Dalam perkembangan remaja, perubahan yang tampak jelas adalah perubahan fisik.Tubuh berkembang pesat sehingga mencapai bentuk tubuh orang dewasa yang disertai dengan berkembangnya kapasitas reproduktif.
Perkembangan fisik pada masa remaja diawali dengan pubertas, adalah masa kematangan fisik yang sangat cepat, yang meliputi aspek hormonal dan perubahan fisik. Pikiran mereka juga berubah dengan artian mereka lebih dapat berfikir abstrak dan hipotesis, perasaan mereka berubah hampir terhadap segala hal, semua bidang cakupan perkembangan sebagai seorang remaja menghadapi tugas utama mereka, membangun identitas termasuk identitas seksual yang akan terus mereka bawa sampai masa dewasa.
Dengan berkurangnya perubahan fisik kecanggungan pada masa puber dan awal masa remaja pada umumnya menghilang, karena remaja yang lebih besar sudah mempunyai waktu tertentu untuk mengawasi tubuhnya yang bertambah besar.Mereka juga terdorong untuk menggunakan kekuatan yang diperoleh dan selanjutnya merupakan bantuan untuk mengatasi kecangguangan yang timbul kemudian.
Karena kekuatan mengikuti pertumbuhan otot, anak laki-laki pada umumnya menunjukkan kekuatan yang terbesar pada usia 14 tahun, sedangkan anak perempuan menunjukkan kemajuan pada usia ini dan kemudian ditinggalkan karena perubahan minat lebih daripada kurangnya kemampuan.

E.     Perkembangan Fisik Pada Usia Remaja (SMA)
Perubahan fisik selama masa remaja dibagi menjadi beberapa tahap:
1. Perubahan Eksternal
Perubahan yang terjadi selama masa remaja dibagi menjadi beberapa tahap:
a.       Tinggi Badan
Rata-rata anak perempuan mencapai tingkat matang pada usia antara 17 dan 18 tahun, rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun setelahnya. Perubahan tinggi badan remaja dipengaruhi asupan makanan yang diberikan, pada anak yang diberikan imunisasi pada masa bayi cenderung lebih tinggi dipada anak yang tidak mendapatkan imunisasi.Anak yang tidak diberikan imunisasi lebih banyak menderita sakit sehingga pertumbuhannya terlambat.
b.      Berat Badan
Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi badan, perubahan berat badan terjadi akibat penyebaran lemak pada bagian-bagian tubuh yang hanya mengandung sedikit lemak atau bahkan tidak mengandung lemak.
Ketidakseimbangan perubahan tinggi badan dengan berat badan menimbulkan ketidak idealan badan anak, jika perubahan tinggi badan lebih cepat dari berat badan, maka bentuk tubuh anak menjadi jangkung (tinggi kurus), sedangkan jika perubahan berat badan lebih cepat dari perubahan tinggi badan, maka bentuk tubuh anak menjadi gemuk gilik (gemuk pendek).
c.       Proposi Tubuh
Berbagai anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan yang tumbuh baik.Misalnya, badan melebar dan memanjang sehingga anggota badan tidak lagi kelihatan terlalu pandang.
d.      Organ Seks
Baik laki-laki maupun perempuan, organ seks mengalami ukuran matang pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian.
e.       Ciri-ciri Seks Sekunder
Ciri-ciri seks sekunder yang utama, perkembangannya matang pada masa akhir masa remaja. Ciri sekunder tersebut antara lain ditandai dengan tumbuhnya kumis dan jakun pada laki-laki, sedangkan pada perempuan ditandai dengan membesarnya payudara.
2. Perubahan Internal
Perubahan yang terjadi dalam organ dalam tubuh remaja dan tidak tampak dari luar.Perubahan ini nantinya sangat mempengaruhi kepribadian remaja. Perubahan tersebut adalah:
a.       Sistem Pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah panjang dan bertambah besar, otot-otot diperut dan dinding-dinding usus menjadi lebih tebal dan kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang.
b.      Sistem Peredaran Darah
Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia 17 atau 18, beratnya 12 kali berat pada waktu lahir. Panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai tingkat kematangan bilamana jantung sudah matang.
c.       Sistem Pernafasan
Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia 17 tahun; anak laki-laki mencapai tingkat kematangan baru beberapa tahun kemudian.
d.      Sistem Endokrin
Kegiatan gonad yang meningkat pada masa puber menyebabkan ketidak seimbangan sementara dari seluruh sistem endokrin pada masa awal puber.Kelenjar-kelenjar seks berkembang pesat dan berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran yang matang sampai akhir masa remaja atau awal masa dewasa.
e.       Jaringan Tubuh
Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia 18 tahun. Jaringan selain tulang, khususnya bagi perkembangan otot, terus berkembang sampai tulang mencapai ukuran yang matang.

F.      Aspek Perkembangan Psikomotorik
Perkembangan motorik sangat berkaitan erat dengan perkembangan fisik anak.Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord.Perkembangan motorik yang sempurna sangat menopang dalam melaksanakan tugas perkembangan anak pada umumnya, terlebih lagi bagi kalangan tertentu yang menggunakan kecerdasan motorik sebagai tumpuannya, seperti olahragawan dan profesional.Psikomotorik dan motorik memiliki definisi yang berbeda.Secara umum, motorik adalah gerak sedangkan psikomotorik adalah kemampuan gerak. Dalam psikologi, kata motor diartikan sebagai istilah yang menunjukkan  pada hal, keadaan, yang melibatkan otot-otot juga gerakan-gerakannya, demikian pula kelenjar-kelenjar juga sekresinya. Motor dapat pula dipahami sebagai segala keadaan yang meningkatkan atau menghasilkan stimulasi atau rangsangan terhadap kegiatan organ-organ fisik.
Terdapat lima prinsip perkembangan motorik ialah: perkembangan motorik merupakan fungsi dari pematangan susunan dan otot, gerakan motorik tak akan terjadi sampai anak memiliki kesiapan motorik dan syaraf untuk gerakan itu, perkembangan motorik secara umum mengikuti pola yang dapat diramal, hukum sefalokaudal dan hukum proksimodistal berlaku untuk perkembangan motorik, dimungkinkan untuk menegakkan perkembangan motorik, dan ada perbedaan individual dalam perkembangan motor
           
G.    Tahap Perkembangan Psikomotorik
Dalam perkembangan psikomotorik terdapat beberapa tahap yang dilalui, tahap tersebut penting untuk diketahui oleh guru. Beberapa tahap psikomotorik menurut Hartinah (2008:6) adalah sebagai berikut:
1.      Tahap Kognitif
Gerakan yang kaku dan lambat adalah salah satu cirinya, alasannya karena siswa masih dalam taraf belajar mengendalikan gerakan-gerakannya.Dalam tahap tersebut dia harus berfikir terlebih dahulu sebelum melakukan sebuah gerakan, kadang kala dia merasa frustasi karena sering membuat kesalahan.
2.      Tahap Asosiatif
Pada tahap ini dalam melakukan sebuah gerakan siswa lebih cepat dalam memikirkannya.Gerakan-gerakannya pun sudah mulai tidak kaku karena lebih sedikit waktu yang diperlukan tersebut. Dia mulai dapat mengasosiasikan gerakan yang dipelajarinya dengan gerakan yang sudah ia kenal sebelumnya. 
3.      Tahap Otonomi
Pada tahap ini proses belajarnya sudah hampir lengkap meskipun dia tetap dapat memperbaiki garakan-gerakannya tersebut. Gerakan-gerakan pada tahap ini telah dilakukan secara spontan, oleh karenanya gerakan-gerakan yang dilakukan tidak mengharuskan untuk memikirkan terlebih dahulu tentang gerakannya.

H.    Karakteristik Aspek Perkembangan Peserta Didik
Aspek Fisik
Aspek Fisik merupakan bagaimana mengenal karakteristik (mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu) peserta didik, dengan potensi fisik tidak hanya mengacu pada kondisi kesehatan fisik (kondisi kesehatan tubuh) dan keberfungsian anggota tubuh (cacat fisik, atau kemampuan alat indrawi, seperti penglihatan dan kemampuan pendengaran. tetapi juga berhubungan dengan proporsi pertumbuhan dan perkembangan fisik postur tubuh yang dipengaruhi asupan gizi yang dikonsumsi, perkembangan dan keterampilan psikomotorik (kemampuan dalam menggunakan skil aktifitas organ tubuh,) yang berhubungan dengan menurut Gardner (1983) kecerdasan kinestetis. 
Pertumbuhan fisik adalahperubahan –perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan ini meliputi: perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin utama(primer) dan ciri kelamin kedua(sekunder). Urutan perubahan fisikadalah sebagai berikut:
Pada anak perempuan:
1.      Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan memanjang)
2.      pertumbuhan payudara
3.      tumbuh bulu halus berwarna gelap di kemaluan
4.      mencapai pertumbuhan badan yang maksimum setiap tahunnya
5.      bulu kemaluan menjadi keriting
6.      menstruasi atau haid
7.      tumbuh bulu ketiak
Pada anaklaki-laki:
1.      Pertumbuhan tulang-tulang
2.      testis (buah pelir) membesar
3.      tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus,dan berwarna gelap
4.      awal perubahan suara
5.      ejakulasi (keluar air mani)
6.      bulu kemaluan menjadi keriting
7.      mencapai pertumbuhan badan yang maksimum setiap tahunnya
8.      tumbuh rambut-rambut halsdi wajah (kumis, jenggot)
9.      tumbuh bulu ketiak
10.  akhir perubahan suara
11.  rambut-rambut di wajah berambah tebal dan gelap
12.  tumbuh bulu di dada
Anak yang berada di kelas awal SD adalah anak yang berada pada rentangan usia dini. Masa usia dini ini merupakan masa perkembangan anak yang pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupannya. Oleh karena itu, pada masa ini  seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan berkembang secara optimal.
Karakteristik perkembangan anak pada kelas satu, dua dan tiga SD biasanya pertumbuhan fisiknya telah mencapai kematangan, mereka telah mampu mengontrol tubuh dan keseimbangannya.Mereka telah dapat melompat dengan kaki secara bergantian, dapat mengendarai sepeda roda dua, dapat menangkap bola dan telah berkembang koordinasi tangan dan mata untuk dapat memegang pensil maupun memegang gunting. Selain itu, perkembangan anak dari sisi sosial, terutama anak yang berada pada usia kelas awal SD antara lain mereka telah dapat menunjukkan keakuannya tentang jenis kelaminnya, telah mulai berkompetisi dengan teman sebaya, mempunyai sahabat, telah mampu berbagi, dan mandiri.
Perkembangan anak usia 6-8 tahun dari sisi emosi antara lain anak telah dapat mengekspresikan reaksi terhadap orang lain, telah dapat mengontrol emosi, sudah mampu berpisah dengan orang tua dan telah mulai belajar tentang konsep nilai misalnya benar dan salah. Untuk perkembangan kecerdasannya anak usia kelas awal SD ditunjukkan dengan kemampuannya dalam melakukan seriasi, mengelompokkan obyek, berminat terhadap angka dan tulisan, meningkatnya perbendaharaan kata, senang berbicara, memahami sebab akibat dan berkembangnya pemahaman terhadap ruang dan waktu.
Ada beberapa karakteristik anak di usia Sekolah Dasar yang perlu diketahui para guru, agar lebih mengetahui keadaan peserta didik khususnya ditingkat Sekolah Dasar. Sebagai guru harus dapat menerapkan metode pengajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya, maka sangatlah penting bagi seorang pendidik mengetahui karakteristik siswanya. Adapun karakeristik peserta didik dibahas sebagai berikut:
1.      Karakteristik pertama anak SD adalah senang bermain.
Karakteristik ini menuntut guru SD untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang bermuatan permainan lebih – lebih untuk kelas rendah.Guru SD diharap merancang model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan di dalamnya.
2.      Karakteristik yang kedua adalah senang bergerak.
Orang dewasa dapat duduk berjam-jam, sedangkan anak SD dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit.Oleh karena itu, guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah atau bergerak.Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk jangka waktu yang lama, dirasakan anak sebagai siksaan.
3.      Karakteristik yang ketiga dari anak usia SD adalah anak senang bekerja dalam kelompok.
Guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok, serta belajar keadilan dan demokrasi. Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok.
4.    Karakteristik yang keempat anak SD adalah senang merasakan atau melakukan/memperagakan sesuatu secara langsung.
Bagi anak SD, penjelasan guru tentang materi pelajaran akan lebih dipahami jika anak melaksanakan sendiri, Dengan demikian guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
Perkembangan anak merupakan segala perubahan yang terjadi pada usia :
1.         Infancy toddlerhood (usia 0-3 tahun)
Infancy & Toddlerhood adalah tahap pertama pada perkembangan manusiasetelah ia dilahirkan. Pada tahap ini terjadi perubahan-perubahan yang sangat pesat pada seluruh aspeknya. Pertumbuhan fisik adalah perubahan yang paling mudah dilihat dibandingkan dengan perkembangan lain. Pertambahan berat dapat mencapai 6 kali lipat dan tinggi badan dapat mencapai 2 kali lipat dibandingkan ketika ia dilahirkan. Pertumbuhan ini membutuhkan nutrisi yang baik.
Perkembangan kognitif pada tahap ini dapat dilihat dari kemampuan berpikir dan bahasa anak.Perubahan kognitif dibahas cukup lengkap oleh Piaget.Ia membahas cara belajar dan tahapan yang terjadi. Ahli-ahli dalam bidang lain juga berusaha untuk menjelaskan perubahan ini.
Perkembangan lain yang terlihat pada bayi dan batita adalah perkembangan emosi dan temperamen. Bayi dapat mengekspresikan emosinya melalui tangisan, senyuman dan tawa.
2.         Early childhood (usia 3-6 tahun)
Early childhood (usia prasekolah) adalah periode dari akhir masa bayi sampai umur lima atau enam tahun. Selama periode ini, anak menjadi makin mandiri, siap untuk bersekolah (seperti mulai belajar untuk mengikuti perintah dan mengidentifikasi huruf), dan banyak menghabiskan waktu bersama teman. Selepas taman kanak-kanak biasanya dianggap sebagai batas berakhirnya periode ini.
3.         Middle childhood (usia 6-11 tahun)
Middle Childhood (masa sekolah dasar) adalah masa dimulai dari usai enam sampai sebelas tahun.Anak mulai menguasai keahlian membaca, menulis, dan menghitung.Prestasi menjadi tema utama dari kehidupan anak dan mereka sampai mampu mengendalikan diri.Dalam periode ini, mereka berinteraksi dengan dunia sosial yang lebih luas di luar keluarganya.
Sedangkan perubahan pada diri anak tersebut meliputi perubahan pada aspek berikut:
1.      Perkembangan Fisik.
Pertumbuhan fisik merupakan proses tumbuh kembang yang ditandai dengan Peningkatan berat badan anak lebih banyak dari pada panjang badannya. Peningkatan berat badan anak terjadi terutama karena bertambahnya ukuran sistem rangka, otot dan ukuran beberapa organ tubuh lainnya.
2.      Perkembangan Motorik.
Perkembangan fisik (motorik) merupakan proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Setiap gerakan yang dilakukan anak merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.Perkembangan fisik (motorik) meliputi perkembangan motorik kasar halus.
a.         Perkembangan motorik kasar
Kemampuan anak untuk duduk, berlari, dan melompat termasuk contoh perkembangan motorik kasar.Otot-otot besar dan sebagian atau seluruh anggota tubuh digunakan oleh anak untuk melakukan gerakan tubuh.
Perkembangan motorik kasar dipengaruhi oleh proses kematangan anak. Karena proses kematangan setiap anak berbeda, maka laju perkembangan seorang anak bisa saja berbeda dengan anak lainnya.
b.      Perkembangan motorik halus
Adapun perkembangan motorik halus merupakan perkembangan gerakan anak yang menggunakan otot-otot kecil atau sebagian anggota tubuh tertentu.Perkembangan pada aspek ini dipengaruhi oleh kesempatan anak untuk belajar dan berlatih.Kemampuan menulis, menggunting, dan menyusun balok termasuk contoh gerakan motorik halus.


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Perkembangan diartikan sebagai perubahan-perubahan yang dialami oleh individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan baik fisik maupun psikis.Sisteatis mempunyai aarti bahwa perkembangan yang terjadi adalah perkembangan yang teratur atau tersistem.Sementara progresif mempunyai arti bahwa perubahan yang terjadi dalam perkembangan ke arah yang lebih baik atau maju dan berkesinambungan diartikan bahwa perubahan yang terjadi saling berkait antara sebelumnya dan sesudahnya terjadi perubahan.
Perkembangan dapat ditujukan dengan munculnya atau hilangnya, bertambah atau berkurangnya bagian-bagian, fungsi-fungsi atau sifat-sifat psikofisis, baik secara kuantitatif maupun kualitatif, yang sampai batas tertentu dapat diamati dan diukur dengan mempergunakan teknik dan instrument yang sesuai.














DAFTAR RUJUKAN

Gardner, H. 1983. Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences. New York: Basic Books.
Hartinah, S. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Refika Aditama.
Hurlock, E. B. 1998. Psikologi Perkembangan Edisi Ke-5. Jakarta: Erlangga.
Papalia, D. E., Old, S. W., Feldman, & R. D. 2001. Perkembangan Manusia. Jakarta: Salemba Humanika.
Slavin, R. E. 2006.Educational Psychology: Theory and Practice. Boston: Pearson Education, Inc.
Schickedanz, J. A., Schickedanz, D. I., and Forsyth, P. D. 1982.Toward Understanding Children. Boston: Little, Brown.
Santrock, J. W. 1995. Life-Span development: Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga.















Tidak ada komentar:

Posting Komentar