KARAKTERISTIK
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
MAKALAH
Untuk
memenuhi tugas matakuliah Perkembangan Peserta Didik yang dibina oleh Bapak Dr.
Adi Atmoko, M.Si.
Oleh :
Aa Coreta
Afra Irrene Fredyski
Yulia Triana Ratnasarai
Wulan Roudhotul Nasikhah

UNIVERSITAS
NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN
ADMINISTRASI PENDIDIKAN Februari, 2018
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia- Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Karakteristik Perkembangan Peserta Didik” ini tepat pada waktunya. Shalawat
serta salam tak lupa kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
menerangi semua umat di muka bumi ini dengan cahaya kebenaran. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah ikut membantu dalam
penyelesaian penyusunan makalah ini.Khususnya kepada dosen pembimbing yaitu Dr.
Adi Atmoko, M.Si.yang telah membimbing dan membagikan ilmunya kepada kami.
Kami
selaku penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat berbagai
kekurangan dan kesalahan, baik dari segi isi maupun dari segi bahasa.Untuk itu,
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat konstruktif untuk
penyempurnaan makalah ini.Kami berharap agar makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi pembaca.
Malang,
12 Februari 2018
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Peserta didik adalah makhluk sosial.
Sebagai makhluk sosial, ia membutuhkan orang lain untuk dapat tumbuh dan
berkembang menjadi manusia yang utuh. Dalam perkembangannya, pendapat dan sikap
peserta didik dapat berubah karena interaksi dan saling berpengaruh antar
sesama peserta didik, maupun dengan proses sosialisasi. Dengan mempelajari
perkembangan hubungan sosial diharapkan dapat memahami pengertian dan proses
sosialisasi peserta didik.
Pada awal manusia dilahirkan belum
bersifat sosial, dalam artian belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi
dengan orang lain. Kemampuan sosial anak diperoleh dari berbagai kesempatan dan
pengalaman bergaul dengan orang-orang dilingkungannya.Oleh sebab itu, peserta
didik harus mendapat pendidikan yang layak agar mampu menjadi pribadi yang
berguna khususnya dilingkungan sekitarnya.Setiap waktu pola pikir seseorang
pasti mengalami peningkatan, seiring dengan berkembangnya otak seseorang.
Proses belajar sangat penting untuk menunjang kecerdasan anak di masa yang akan
datang.
Perkembangan adalah salah satu proses
yang harus dialami oleh setiap peserta
didik baik dalam naungan lembaga formal maupun non-formal. Dan di dalam
perkembangan terdapat aspek yang mendukung yang terdiri dari aspek fisik,
psikomotorik, kognitif, bahasa,sosioemosi, moral, dan spiritual. Dan yang akan
kami bahas adalah aspek fisik dan psikomotorik. Perkembangan fisik adalah
perkembangan struktur tubuh manusia yang terjadi sejak dalam kandungan hingga
ia dewasa atau mencapai tingkat kematangan pertumbuhannya. Proses perubahannnya
adalah menjadi panjang (pertumbuhan vertikal) dan menjadi lebar (pertumbuhan
horizontal) dalam suatu proporsi bentuk tubuh. Perkembangan psikomotorik adalah
perkembangan mengontrol gerakan-gerakan tubuh melalui kegiatan yang
terkoordinasi antara susunan saraf pusat, saraf tepi dan otot.
Tanpa sebuah perkembangan dari peserta
didik, maka perkembangan suatu Negara tidak akan pernah berjalan dengan lancar.
Untuk itu, sebagai tenaga pendidik harus mengetahui konsep – konsep dan prinsip
– prinsip dasar dari perkembangan belajar peserta didik untuk memudahkan proses
belajar mengajar.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apakah
aspek fisik dalam perkembangan peserta didik?
2.
Bagaimana
perkembangan fisik pada usia taman kanak-kanak?
3.
Bagaimana
perkembangan fisik pada usia sekolah dasar?
4.
Bagaimana
perkembangan fisik pada usia remaja (SMP)?
5.
Bagaimana
perkembangan fisik pada usia remaja (SMA)?
6.
Apakah
aspek psikomotorik dalam perkembangan peserta didik?
7.
Bagaimana
tahap perkembangan psikomotorik itu?
8.
Apa
karakteristik aspek perkembangan peserta didik?
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui apa aspek fisik dalam perkembangan peserta didik.
2.
Untuk
mengetahui perkembangan fisik pada usia taman kanak-kanak.
3.
Untuk
mengetahui perkembangan fisik pada usia sekolah dasar.
4.
Untuk
mengetahui fisik pada usia remaja (SMP).
5.
Untuk
mengetahui perkembangan fisik pada usia remaja (SMA).
6.
Untuk
mengetahui apa aspek psikomotorik dalam perkembangan peserta didik.
7.
Untuk
mengetahui tahap perkembangan psikomotorik.
8.
Untuk
mengetahui karakteristik aspek perkembangan peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Aspek
Fisik dalam Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan
fisik yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh, otak,
kapasitas sensoris dan keterampilan motorik.Perubahan pada tubuh ditandai
dengan perubahan tinggi dan berat badan, pertumbuhan tulang dan otot, dan
kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi serta perubahan fisik pada otak
sehingga strukturnya semakin sempurna dalam meningkatkan kemampuan kognitif
(Papalia & Olds, 2001).
Children’s physical
growth is marked by the loss of their characteristic protruding abdomen as
their legs and trunk grow faster than their heads. The center of gravity-the
point in the body around which weight is evenly distributed-begins to move
lower, allowing children to become steadier on their feet and capable of
movements that were impossible when they were top-heavy infants and toddlers.(Schickedanz
et al., 1982).
Selama
masa ini, anak-anak juga mengembangkan preferensi yang dapat diamati saat
mereka lebih sering menggunakan salah satu tangan saja.Banyak anak yang lebih
menyukai tangan kanan mereka, tetapi itu menunjukkan adanya suatu preferensi pada
tangan kiri mereka yang tidak boleh dipaksa untuk berubah.Pencapaian utama
dalam perkembangan fisik untuk anak-anak prasekolah adalah peningkatan kontrol
terhadap pergerakan kasar dan halus. Aktivitas motorik halus mengacu pada
gerakan yang membutuhkan ketelitian dan keterampilan, seperti mengikat sepatu
dan menulis surat sesuai hufut abjad. Aktivitas motorik kasar melibatkan
pergerakan seperti berjalan dan berlari.Dengan
berakhirnya masa prasekolah, sebagian besar anak-anak dapat dengan mudah
menyelesaikan tugasnya sendiri.
B.
Perkembangan Fisik Pada Anak Usia
Taman Kanak-Kanak
Perkembangan fisik
merupakan perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat
syaraf, urat syaraf dan otot terkoordinasi (Hurlock: 1998). Perkembangan fisik
adalah perkembangan yang berlangsung sangat cepat pada masa kanak-kanak.
Pada usia 4 tahun anak-anak masih suka jenis gerakan sederhana
seperti berjingkrak-jingkrak, melompat, dan berlari kesana kemari, hanya demi
kegiatan itu sendiri tapi mereka sudah berani mengambil resiko. Walaupun mereka
sudah dapat memanjat tangga dengan satu kaki pada setiap tiang anak tangga
untuk beberapa lama, mereka baru saja mulai dapat turun dengan cara yang sama.
Pada usia 5 tahun, anak-anak bahkan lebih berani mengambil resiko
dibandingkan ketika mereka berusia 4 tahun. Mereka lebih percaya diri melakukan
ketangkasan yang mengerikan seperti memanjat suatu obyek, berlari kencang dan
suka berlomba dengan teman sebayanya bahkan orangtuanya (Santrock, 1995).
C. Perkembangan
Fisik Pada Anak Usia Sekolah Dasar
Karakteristik
pertama anak SD adalah senang bermain.Karakteristik ini menuntut guru SD untuk
melaksanakan kegiatan pendidikan yang bermuatan permainan lebih – lebih untuk kelas
rendah.Guru SD diharap merancang model pembelajaran yang memungkinkan adanya
unsur permainan di dalamnya.
Karakteristik
yang kedua adalah senang bergerak, orang dewasa dapat duduk berjam-jam,
sedangkan anak SD dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit.Oleh
karena itu, guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak
berpindah atau bergerak.Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk jangka waktu yang
lama, dirasakan anak sebagai siksaan.
Karakteristik
yang ketiga dari anak usia SD adalah anak senang bekerja dalam kelompok. Guru
harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau
belajar dalam kelompok, serta belajar keadilan dan demokrasi. Karakteristik ini
membawa implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang
memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok.
Karakteristik
yang keempat anak SD adalah senang merasakan atau melakukan/memperagakan
sesuatu secara langsung. Bagi anak SD, penjelasan guru tentang materi pelajaran
akan lebih dipahami jika anak melaksanakan sendiri, Dengan demikian guru
hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung
dalam proses pembelajaran.
Anak
yang berada di kelas awal SD adalah anak yang berada pada rentangan usia dini.
Masa usia dini ini merupakan masa perkembangan anak yang pendek tetapi
merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupannya. Oleh karena itu, pada
masa ini seluruh potensi yang dimiliki
anak perlu didorong sehingga akan berkembang secara optimal.
D.
Perkembangan Fisik Pada Usia
Remaja (SMP)
Dalam perkembangan remaja, perubahan
yang tampak jelas adalah perubahan fisik.Tubuh berkembang pesat sehingga
mencapai bentuk tubuh orang dewasa yang disertai dengan berkembangnya kapasitas
reproduktif.
Perkembangan fisik pada masa remaja
diawali dengan pubertas, adalah masa kematangan fisik yang sangat cepat, yang
meliputi aspek hormonal dan perubahan fisik. Pikiran mereka juga berubah dengan
artian mereka lebih dapat berfikir abstrak dan hipotesis, perasaan mereka berubah
hampir terhadap segala hal, semua bidang cakupan perkembangan sebagai seorang
remaja menghadapi tugas utama mereka, membangun identitas termasuk identitas
seksual yang akan terus mereka bawa sampai masa dewasa.
Dengan berkurangnya perubahan fisik
kecanggungan pada masa puber dan awal masa remaja pada umumnya menghilang,
karena remaja yang lebih besar sudah mempunyai waktu tertentu untuk mengawasi
tubuhnya yang bertambah besar.Mereka juga terdorong untuk menggunakan kekuatan
yang diperoleh dan selanjutnya merupakan bantuan untuk mengatasi kecangguangan
yang timbul kemudian.
Karena kekuatan mengikuti
pertumbuhan otot, anak laki-laki pada umumnya menunjukkan kekuatan yang
terbesar pada usia 14 tahun, sedangkan anak perempuan menunjukkan kemajuan pada
usia ini dan kemudian ditinggalkan karena perubahan minat lebih daripada
kurangnya kemampuan.
E.
Perkembangan Fisik Pada Usia
Remaja (SMA)
Perubahan
fisik selama masa remaja dibagi menjadi beberapa tahap:
1. Perubahan
Eksternal
Perubahan yang terjadi selama masa remaja
dibagi menjadi beberapa tahap:
a. Tinggi Badan
Rata-rata anak perempuan mencapai
tingkat matang pada usia antara 17 dan 18 tahun, rata-rata anak laki-laki
kira-kira setahun setelahnya. Perubahan tinggi badan remaja dipengaruhi asupan
makanan yang diberikan, pada anak yang diberikan imunisasi pada masa bayi
cenderung lebih tinggi dipada anak yang tidak mendapatkan imunisasi.Anak yang
tidak diberikan imunisasi lebih banyak menderita sakit sehingga pertumbuhannya
terlambat.
b. Berat Badan
Perubahan berat badan mengikuti
jadwal yang sama dengan perubahan tinggi badan, perubahan berat badan terjadi
akibat penyebaran lemak pada bagian-bagian tubuh yang hanya mengandung sedikit
lemak atau bahkan tidak mengandung lemak.
Ketidakseimbangan perubahan tinggi
badan dengan berat badan menimbulkan ketidak idealan badan anak, jika perubahan
tinggi badan lebih cepat dari berat badan, maka bentuk tubuh anak menjadi
jangkung (tinggi kurus), sedangkan jika perubahan berat badan lebih cepat dari
perubahan tinggi badan, maka bentuk tubuh anak menjadi gemuk gilik (gemuk
pendek).
c. Proposi Tubuh
Berbagai anggota tubuh lambat laun
mencapai perbandingan yang tumbuh baik.Misalnya, badan melebar dan memanjang
sehingga anggota badan tidak lagi kelihatan terlalu pandang.
d. Organ Seks
Baik laki-laki maupun perempuan,
organ seks mengalami ukuran matang pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya
belum matang sampai beberapa tahun kemudian.
e. Ciri-ciri Seks Sekunder
Ciri-ciri seks sekunder yang utama,
perkembangannya matang pada masa akhir masa remaja. Ciri sekunder tersebut
antara lain ditandai dengan tumbuhnya kumis dan jakun pada laki-laki, sedangkan
pada perempuan ditandai dengan membesarnya payudara.
2. Perubahan Internal
Perubahan yang terjadi dalam organ
dalam tubuh remaja dan tidak tampak dari luar.Perubahan ini nantinya sangat
mempengaruhi kepribadian remaja. Perubahan tersebut adalah:
a. Sistem Pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dan
tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah panjang dan bertambah
besar, otot-otot diperut dan dinding-dinding usus menjadi lebih tebal dan kuat,
hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang.
b. Sistem Peredaran Darah
Jantung tumbuh pesat selama masa
remaja, pada usia 17 atau 18, beratnya 12 kali berat pada waktu lahir. Panjang
dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai tingkat kematangan
bilamana jantung sudah matang.
c. Sistem Pernafasan
Kapasitas paru-paru anak perempuan
hampir matang pada usia 17 tahun; anak laki-laki mencapai tingkat kematangan
baru beberapa tahun kemudian.
d. Sistem Endokrin
Kegiatan gonad yang meningkat pada
masa puber menyebabkan ketidak seimbangan sementara dari seluruh sistem
endokrin pada masa awal puber.Kelenjar-kelenjar seks berkembang pesat dan
berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran yang matang sampai akhir masa remaja
atau awal masa dewasa.
e. Jaringan Tubuh
Perkembangan kerangka berhenti
rata-rata pada usia 18 tahun. Jaringan selain tulang, khususnya bagi
perkembangan otot, terus berkembang sampai tulang mencapai ukuran yang matang.
F.
Aspek Perkembangan Psikomotorik
Perkembangan motorik sangat berkaitan erat dengan perkembangan fisik
anak.Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan
yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord.Perkembangan motorik yang sempurna sangat
menopang dalam melaksanakan tugas perkembangan anak pada umumnya, terlebih lagi
bagi kalangan tertentu yang menggunakan kecerdasan motorik sebagai tumpuannya,
seperti olahragawan dan profesional.Psikomotorik dan motorik memiliki definisi
yang berbeda.Secara umum, motorik adalah gerak sedangkan psikomotorik adalah
kemampuan gerak. Dalam psikologi, kata motor diartikan sebagai istilah yang
menunjukkan pada hal, keadaan, yang melibatkan otot-otot juga
gerakan-gerakannya, demikian pula kelenjar-kelenjar juga sekresinya. Motor
dapat pula dipahami sebagai segala keadaan yang meningkatkan atau menghasilkan
stimulasi atau rangsangan terhadap kegiatan organ-organ fisik.
Terdapat lima prinsip perkembangan motorik ialah: perkembangan motorik merupakan fungsi dari
pematangan susunan dan otot, gerakan motorik tak akan terjadi sampai anak
memiliki kesiapan motorik dan syaraf untuk gerakan itu, perkembangan motorik secara umum mengikuti
pola yang dapat diramal, hukum sefalokaudal dan hukum proksimodistal berlaku
untuk perkembangan motorik, dimungkinkan untuk menegakkan perkembangan motorik, dan ada perbedaan
individual dalam perkembangan motor
G.
Tahap
Perkembangan Psikomotorik
Dalam
perkembangan psikomotorik terdapat beberapa tahap yang dilalui, tahap tersebut
penting untuk diketahui oleh guru. Beberapa tahap psikomotorik menurut Hartinah
(2008:6) adalah sebagai berikut:
1. Tahap
Kognitif
Gerakan
yang kaku dan lambat adalah salah satu cirinya, alasannya karena siswa masih
dalam taraf belajar mengendalikan gerakan-gerakannya.Dalam tahap tersebut dia
harus berfikir terlebih dahulu sebelum melakukan sebuah gerakan, kadang kala
dia merasa frustasi karena sering membuat kesalahan.
2. Tahap
Asosiatif
Pada
tahap ini dalam melakukan sebuah gerakan siswa lebih cepat dalam
memikirkannya.Gerakan-gerakannya pun sudah mulai tidak kaku karena lebih
sedikit waktu yang diperlukan tersebut. Dia mulai dapat mengasosiasikan gerakan
yang dipelajarinya dengan gerakan yang sudah ia kenal sebelumnya.
3. Tahap
Otonomi
Pada
tahap ini proses belajarnya sudah hampir lengkap meskipun dia tetap dapat
memperbaiki garakan-gerakannya tersebut. Gerakan-gerakan pada tahap ini telah
dilakukan secara spontan, oleh karenanya gerakan-gerakan yang dilakukan tidak
mengharuskan untuk memikirkan terlebih dahulu tentang gerakannya.
H.
Karakteristik Aspek Perkembangan Peserta Didik
Aspek Fisik
Aspek Fisik merupakan bagaimana mengenal karakteristik (mempunyai
sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu) peserta didik, dengan potensi fisik tidak hanya
mengacu pada kondisi kesehatan fisik (kondisi kesehatan tubuh) dan
keberfungsian anggota tubuh (cacat fisik, atau kemampuan alat indrawi, seperti
penglihatan dan kemampuan pendengaran. tetapi juga berhubungan dengan proporsi
pertumbuhan dan perkembangan fisik postur tubuh yang dipengaruhi asupan gizi
yang dikonsumsi, perkembangan dan keterampilan psikomotorik (kemampuan dalam
menggunakan skil aktifitas organ tubuh,) yang berhubungan dengan menurut Gardner
(1983) kecerdasan kinestetis.
Pertumbuhan fisik adalahperubahan
–perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan
remaja. Perubahan-perubahan ini meliputi: perubahan ukuran tubuh, perubahan
proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin utama(primer) dan ciri kelamin
kedua(sekunder). Urutan perubahan
fisikadalah sebagai berikut:
Pada anak perempuan:
1.
Pertumbuhan tulang-tulang
(badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan memanjang)
2.
pertumbuhan payudara
3.
tumbuh bulu halus berwarna gelap di kemaluan
4.
mencapai pertumbuhan badan yang maksimum setiap tahunnya
5.
bulu kemaluan menjadi keriting
6.
menstruasi atau haid
7.
tumbuh bulu ketiak
Pada anaklaki-laki:
1.
Pertumbuhan tulang-tulang
2.
testis (buah pelir) membesar
3.
tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus,dan berwarna gelap
4.
awal perubahan suara
5.
ejakulasi (keluar air mani)
6.
bulu kemaluan menjadi keriting
7.
mencapai pertumbuhan badan yang maksimum setiap tahunnya
8.
tumbuh rambut-rambut halsdi wajah (kumis, jenggot)
9.
tumbuh bulu ketiak
10.
akhir perubahan suara
11.
rambut-rambut di wajah berambah tebal dan gelap
12.
tumbuh bulu di dada
Anak yang berada di kelas awal SD
adalah anak yang berada pada rentangan usia dini. Masa usia dini ini merupakan
masa perkembangan anak yang pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting
bagi kehidupannya. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang
dimiliki anak perlu didorong sehingga akan berkembang secara optimal.
Karakteristik perkembangan anak pada
kelas satu, dua dan tiga SD biasanya pertumbuhan fisiknya telah mencapai
kematangan, mereka telah mampu mengontrol tubuh dan keseimbangannya.Mereka
telah dapat melompat dengan kaki secara bergantian, dapat mengendarai sepeda
roda dua, dapat menangkap bola dan telah berkembang koordinasi tangan dan mata
untuk dapat memegang pensil maupun memegang gunting. Selain itu, perkembangan anak
dari sisi sosial, terutama anak yang berada pada usia kelas awal SD antara lain
mereka telah dapat menunjukkan keakuannya tentang jenis kelaminnya, telah mulai
berkompetisi dengan teman sebaya, mempunyai sahabat, telah mampu berbagi, dan
mandiri.
Perkembangan anak usia 6-8 tahun
dari sisi emosi antara lain anak telah dapat mengekspresikan reaksi terhadap
orang lain, telah dapat mengontrol emosi, sudah mampu berpisah dengan orang tua
dan telah mulai belajar tentang konsep nilai misalnya benar dan salah. Untuk
perkembangan kecerdasannya anak usia kelas awal SD ditunjukkan dengan
kemampuannya dalam melakukan seriasi, mengelompokkan obyek, berminat terhadap
angka dan tulisan, meningkatnya perbendaharaan kata, senang berbicara, memahami
sebab akibat dan berkembangnya pemahaman terhadap ruang dan waktu.
Ada beberapa karakteristik anak di
usia Sekolah Dasar yang perlu diketahui para guru, agar lebih mengetahui
keadaan peserta didik khususnya ditingkat Sekolah Dasar. Sebagai guru harus
dapat menerapkan metode pengajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya, maka
sangatlah penting bagi seorang pendidik mengetahui karakteristik siswanya.
Adapun karakeristik peserta didik dibahas sebagai berikut:
1. Karakteristik pertama anak SD adalah senang bermain.
Karakteristik ini menuntut guru SD
untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang bermuatan permainan lebih – lebih
untuk kelas rendah.Guru SD diharap merancang model pembelajaran yang
memungkinkan adanya unsur permainan di dalamnya.
2. Karakteristik yang kedua adalah senang bergerak.
Orang dewasa dapat duduk berjam-jam,
sedangkan anak SD dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit.Oleh
karena itu, guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak
berpindah atau bergerak.Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk jangka waktu yang
lama, dirasakan anak sebagai siksaan.
3. Karakteristik yang ketiga dari anak usia SD adalah
anak senang bekerja dalam kelompok.
Guru harus merancang model
pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok,
serta belajar keadilan dan demokrasi. Karakteristik ini membawa implikasi bahwa
guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja
atau belajar dalam kelompok.
4. Karakteristik yang keempat anak SD adalah senang
merasakan atau melakukan/memperagakan sesuatu secara langsung.
Bagi anak SD, penjelasan guru
tentang materi pelajaran akan lebih dipahami jika anak melaksanakan sendiri,
Dengan demikian guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan
anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
Perkembangan anak merupakan segala
perubahan yang terjadi pada usia :
1.
Infancy toddlerhood (usia
0-3 tahun)
Infancy & Toddlerhood adalah tahap
pertama pada perkembangan manusiasetelah ia dilahirkan. Pada tahap ini terjadi
perubahan-perubahan yang sangat pesat pada seluruh aspeknya. Pertumbuhan fisik
adalah perubahan yang paling mudah dilihat dibandingkan dengan perkembangan
lain. Pertambahan berat dapat mencapai 6 kali lipat dan tinggi badan dapat
mencapai 2 kali lipat dibandingkan ketika ia dilahirkan. Pertumbuhan ini
membutuhkan nutrisi yang baik.
Perkembangan kognitif pada tahap ini
dapat dilihat dari kemampuan berpikir dan bahasa anak.Perubahan kognitif
dibahas cukup lengkap oleh Piaget.Ia membahas cara belajar dan tahapan yang terjadi.
Ahli-ahli dalam bidang lain juga berusaha untuk menjelaskan perubahan ini.
Perkembangan lain yang terlihat pada
bayi dan batita adalah perkembangan emosi dan temperamen. Bayi dapat
mengekspresikan emosinya melalui tangisan, senyuman dan tawa.
2.
Early childhood (usia
3-6 tahun)
Early childhood (usia prasekolah)
adalah periode dari akhir masa bayi sampai umur lima atau enam tahun. Selama
periode ini, anak menjadi makin mandiri, siap untuk bersekolah (seperti mulai
belajar untuk mengikuti perintah dan mengidentifikasi huruf), dan banyak
menghabiskan waktu bersama teman. Selepas taman kanak-kanak biasanya dianggap
sebagai batas berakhirnya periode ini.
3.
Middle childhood (usia
6-11 tahun)
Middle Childhood (masa sekolah
dasar) adalah masa dimulai dari usai enam sampai sebelas tahun.Anak mulai
menguasai keahlian membaca, menulis, dan menghitung.Prestasi menjadi tema utama
dari kehidupan anak dan mereka sampai mampu mengendalikan diri.Dalam periode
ini, mereka berinteraksi dengan dunia sosial yang lebih luas di luar
keluarganya.
Sedangkan
perubahan pada diri anak tersebut meliputi perubahan pada aspek berikut:
1. Perkembangan Fisik.
Pertumbuhan fisik merupakan proses
tumbuh kembang yang ditandai dengan Peningkatan berat badan anak lebih banyak
dari pada panjang badannya. Peningkatan berat badan anak terjadi terutama
karena bertambahnya ukuran sistem rangka, otot dan ukuran beberapa organ tubuh
lainnya.
2. Perkembangan Motorik.
Perkembangan fisik (motorik)
merupakan proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Setiap gerakan
yang dilakukan anak merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai
bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.Perkembangan fisik
(motorik) meliputi perkembangan motorik kasar halus.
a.
Perkembangan
motorik kasar
Kemampuan anak untuk duduk, berlari,
dan melompat termasuk contoh perkembangan motorik kasar.Otot-otot besar dan
sebagian atau seluruh anggota tubuh digunakan oleh anak untuk melakukan gerakan
tubuh.
Perkembangan motorik kasar
dipengaruhi oleh proses kematangan anak. Karena proses kematangan setiap anak
berbeda, maka laju perkembangan seorang anak bisa saja berbeda dengan anak lainnya.
b. Perkembangan motorik halus
Adapun perkembangan motorik halus
merupakan perkembangan gerakan anak yang menggunakan otot-otot kecil atau
sebagian anggota tubuh tertentu.Perkembangan pada aspek ini dipengaruhi oleh
kesempatan anak untuk belajar dan berlatih.Kemampuan menulis, menggunting, dan
menyusun balok termasuk contoh gerakan motorik halus.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perkembangan diartikan sebagai perubahan-perubahan yang dialami oleh
individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara
sistematis, progresif dan berkesinambungan baik fisik maupun psikis.Sisteatis
mempunyai aarti bahwa perkembangan yang terjadi adalah perkembangan yang
teratur atau tersistem.Sementara progresif mempunyai arti bahwa perubahan yang
terjadi dalam perkembangan ke arah yang lebih baik atau maju dan
berkesinambungan diartikan bahwa perubahan yang terjadi saling berkait antara
sebelumnya dan sesudahnya terjadi perubahan.
Perkembangan dapat ditujukan dengan munculnya atau hilangnya, bertambah atau
berkurangnya bagian-bagian, fungsi-fungsi atau sifat-sifat psikofisis, baik
secara kuantitatif maupun kualitatif, yang sampai batas tertentu dapat diamati
dan diukur dengan mempergunakan teknik dan instrument yang sesuai.
DAFTAR
RUJUKAN
Gardner, H. 1983. Frames of Mind: The Theory of Multiple
Intelligences. New York: Basic Books.
Hartinah,
S. 2008. Perkembangan Peserta Didik.
Bandung: PT Refika Aditama.
Hurlock,
E. B. 1998. Psikologi Perkembangan Edisi
Ke-5. Jakarta: Erlangga.
Papalia, D. E., Old, S.
W., Feldman, & R. D. 2001. Perkembangan
Manusia. Jakarta: Salemba Humanika.
Slavin, R. E. 2006.Educational Psychology: Theory and Practice.
Boston: Pearson Education, Inc.
Schickedanz, J. A.,
Schickedanz, D. I., and Forsyth, P. D. 1982.Toward
Understanding Children. Boston: Little, Brown.
Santrock, J. W. 1995. Life-Span development: Perkembangan Masa
Hidup. Jakarta: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar