Jumat, 29 November 2019

SUPERVISI PEMBELAJARAN TEMATIS

SUPERVISI PEMBELAJARAN TEMATIS

Dehfi Yuhwaningsih
Desi Retno Nugraheni
Eka Asri Pratiwi
Rosa Melani
Wulan Roudhotul Nasikhah

e-mail : wulanroudhotulnasikhah@gamail.com
Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Kota Malang 65147


Abstract: 
Supervision of thematic learning is a coaching effort undertaken by supervisors to assist teachers in developing their teaching abilities in order to achieve effective and efficient thematic learning goals. The purpose of this study is to find out the implementation of thematic learning supervision in improving teacher teaching in the classroom. The method used is a qualitative method with data collection techniques that are literature study or literature study. The results obtained in writing are expected to know the understanding, objectives, techniques, stages of implementation, and the benefits of thematic supervision in the learning process.

Key Word: supervision, thematic supervision, implementation of thematic supervision
                                                                                    
Abstrak: Supervisi pembelajaran tematis merupakan upaya pembinaan yang dilakukan oleh supervisor untuk membantu para guru dalam mengembangkan kemampuan mengajarnya agar tercapai tujuan pembelajaran tematis yang efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini agar dapat mengetahui pelaksanaan supervisi pembelajaran tematis dalam peningkatan pengajaran guru di kelas. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang bersifat studi pustaka atau studi literatur. Hasil yang didapatkan dalam penulisan diharapkan dapat mengetahui pengertian, tujuan, teknik, tahapan pelaksanaan, serta manfaat supervisi tematis dalam proses pembelajaran.

Kata Kunci: supervisi pembelajaran, pembelajaran tematis, pelaksanaan supervisi tematis

Pendidik merupakan komponen utama yang sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran dalam sistem pendidikan secara keseluruhan. Ditangan para guru kualitas pendidikan akan tercapai apabila proses pembelajaran berjalan dengan baik. apabila dilihat dari urgensinya guru harus ditata sedemikian rupa agar bisa meningkatkan dan mengembangkan semua kompetensi yang dimilikinya. Para guru harus menggunakan media serta metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran yang diajarakan. Namun dalam proses penerapannya masih membutuhkan beberapa bimbingan. Bimbingan tersebut dilakukan oleh supervisor untuk mengetahui permasalahan guru dalam pembelajaran.
Supervisi pembelajaran merupakan suatu perbuatan pembinaan langsung yang dilakukan oleh supervisor kepada guru untuk meningkatkan kemampuan mengajar guru agar tercapai kualitas pembelajaran yang diharapkan demi tercapainya tujuan pendidikan, (Daryanto & Rahmawati, 2015: 144). Supervisi pembelajaran yang diterapkan di sekolah yang sesuai dengan kurikulum 2013 yakni menggunakan pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang menggunakan tema dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Pembelajaran tematik ini pembelajaran beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik (Imron, 2012: 115). Pelaksanaan supervisi pembelajaran tematik melibatkan supervisor dalam proses pembelajaran. Supervisor melakukan pembinaan kepada guru untuk memperbaiki kinerja dan profesionalnya dalam proses pembelajaran. Supervisi pembelajaran tematis dapat menjadi jembatan bagi guru untuk mengembangkan kompetensi yang dimilikinya. Dengan adanya supervisi pembelajaran menjadikan guru semakin mempunyai ide-ide kreatif dan inovatif dalam melaksanakan tugas mengajarnya, sehingga menjadikan proses pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan. Dalam proses pembelajarannya guru dapat menggunakan model atau media yang mendukung materi yang diajarkan.
Selain itu, aktivitas supervisor pembelajaran tematik adalah kegiatan pembinaan untuk membantu guru dalam mengembangkan proses pembelajaran tematik, termasuk semua unsur penunjangnya (Wanto, 2012). Hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan pembelajaran peserta didik secara kondusif dan efisien. Selain itu hal tersebut mengandung makna bahwa guru dituntut untuk memiliki keterampilan sebagai organisator kegiatan belajar siswa dan harus terampil dalam memanfaatkan lingkungan, baik yang berada di dalam kelas maupun di luar kelas yang tentunya menunjang kegiatan belajar mengajar.
           
METODE
Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini yaitu dengan menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang bersifat studi pustaka atau studi literatur. Studi literature adalah cara yang digunakan untuk menghimpun data dalam menyelesaikan suatu masalah melalui sumber tulisan yang pernah dibuat sebelumnya, yang mana sumber-sumber tersebut dapat berupa buku, jurnal, maupun hasil studi kasus penelitian yang terdapat di internet dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dari data yang diperoleh melalui sumber-sumber tersebut dikelola dan dianalisi sehingga menghasilkan suatu jabaran teori terhadap pokok bahasan yakni mengenai Supervisi Pembelajaran Tematis.

PEMBAHASAN
A. Supervisi Pembelajaran
Supervisi sebagai suatu hal yang penting dalam menilai kemampuan guru. Menurut Asmani dalam Khumarriyatun (2018:4) menjelaskan bahwa supervisi pembelajaran secara terminologis diartikan sebagai usaha bantuan kepada guru dalam bentuk suatu pemberian layanan profesional yang dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas dan supervisor lainnya untuk meningkatkan proses dan hasil belajar dalam kelas. Sedangkan menurut Khumariyattun (2018:4) menjelaskan bahwa pengertian supervisi pembelajaran adalah kegiatan yang secara langsung dapat mempengaruhi perilaku guru dalam melaksanakan tugas belajar mengajar dan pengaruhnya tersebut bertujuan untuk meningkatkan mutu belajar peserta didik dalam memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa supervisi pembelajaran adalah seraingkaian usaha bantuan yang dilakukan kepada guru yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memberikan layanan secara profesional oleh kepala sekolah.

     B. Tujuan Supervisi Pembelajaran
                 Kegiatan supervisi untuk memperbaiki dan meningkatkan efektivitas pembelajaran yang dilakukan oleh sekolah-sekolah dimana perlu dilakukan pengembangan. Menurut Khumarriyatun (2018:5) tujuan supervisi pembelajaran disini adalah mengembangkan kondisi proses belajar mengajar yang lebih baik melalui pembinaan dan peningkatan profesi mengajar, diharapkan kualitas pengajaran yang dilakukan oleh guru semakin meningkat baik dalam mengembangkan pengetahuan maupun keterampilan mengajar, serta peningkatan komitmen dan motivasi yang dimiliki oleh guru.

     C. Fungsi Supervisi Pembelajaran
                Supervisi pembelajaran memiliki fungsi yang mana disebutkan oleh Imron (2012:12) meliputi memelihara program pembelajaran sebaik-baiknya, menilai dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi dalam belajar dan memperbaiki situasi belajar anak-anak. Selanjutnya menurut Khumarriyatun (2018:5) menyebutkan bahwa fungsi supervisi pembelajaran secara umum adalah kegiatan memperbaiki kondisi belajar mengajar di sekolah sehingga kompetensi guru dapat lebih baik dan peserta didik mampu menerima dengan baik atas pembelajaran yang diberikan oleh guru di kelas.

     D. Prinsip-prinsip Supervisi Pembelajaran
                Kegiatan supervisi dapat terlaksana dengan baik dan maksimal apabila dilakukan dengan melihat prinsip-prinsip yang ada. Menurut Imron (2012:12) prinsip-prinsip supervisi pembelajaran diantaranya adalah 1) dilakukan sesuai kebutuhan guru; 2) hubungan antar guru dan supervisor didasarkan atas kerabat kerja; 3) supervisor ditunjang sifat keteladanan dan terbuka; 4) dilakukan secara terus-menerus; 5) dilakukan melalui beberapa wadah yang ada.

     E. Pengertian Supervisi Pembelajaran Tematis
Supervisi pembelajaran tematis merupakan upaya pembinaan yang dilakukan oleh supervisor untuk membantu para guru dalam mengembangkan kemampuan mengajarnya agar tercapai tujuan pembelajaran tematis yang efektif dan efisien. Dengan demikian esensi supervisi pembelajaran tematik bukan menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran tematik, melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalnya dalam pembelajaran tematik, (Wanto, 2012). Pelaksanaan supervisi pembelajaran tematis ini untuk membina para guru dalam melaksanaan pembelajaran tematik yang mana guru merupakan fasilitator dalam proses pembelajaran yang berpengaruh dalam kegiatan belajar peserta didik. Supervisi pembelajaran tematik tidak bisa terlepas dari penilaian unjuk kerja guru dalam mengelola pembelajaran tematik.
Penilaian unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran tematik merupakan kegiatan yang sangat penting untuk dilaksanakan. Penilaian unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran tematik merupakan suatu proses pemberian estimasi kualitas unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran tematik. Penilaian unjuk kerja dalam proses pembelajaran tematis merupakan bagian integral dari serangkaian kegiatan supervisi pembelajaran. Apabila dikatakan bahwa supervisi pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya dalam mengajar, maka pelaksanaannya perlu diadakan penilaian kemampuan guru, sehingga dapat ditetapkan aspek yang perlu dikembangkan dan cara mengembangkannya. Supervisi pembelajaran tematis dijelaskan bahwa usaha meningkatkan mutu pendididikan dan pembelajaran sebagian besar terletak pada kegiatan guru dalam mendorong peserta didik kearah tercapainya tujuan pendidikan. Agar tugas mendidik dan mengajar dapat ditingkatkan, maka guru mendapat pembinaan (supervisi) secara teratur dan berencana.

     F. Pelaksanaan Supervisi Pembelajaran Tematis
Pengamatan supervisi pembelajaran tematis dilakukan ketika guru mulai masuk kelas atau ketika guru mulai menangani proses pembelajaran sampai dengan berakhirnya proses pembelajaran. Awal pelaksanaan supervisi pembelajaran tematis supervisor masuk kedalam kelas sekitar 90 menit. Selama waktu itu, supervisor duduk di belakang kelas mengobservasi secara terus menerus perilaku guru dan perilaku siswa-siswa dalam proses pembelajaran. Tujuan dari supervisi observasi kelas adalah pertama, untuk mengetahui secara keseluruhan cara-cara guru mendidik dan mengajar, termasuk pribadinya dan gaya mengajar dan kedua adalah untuk mengetahui respons kelas atau para siswa (Pidarta, 2009: 88).
Dalam teknik supervisi ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu persiapan, proses supervisi, dan pertemuan balikan. Kunjungan kelas merupakan salah satu teknik supervisi yang dapat dilakukan secara periodik dan berencana untuk memperoleh bagan tentang kegiatan pembelajaran dan kegiatan pengelolaan kelas yang dilakukan guru. Bagaimana guru mengelola pembelajaran dan segala aktivitas yang merupakan rangkaian pembelajaran menjadi fokus dalam kunjungan kelas.
Supervisi adalah semua usaha yang sifatnya membantu guru atau melayani guru agar ia dapat memperbaiki, mengembangkan, dan bahkan meningkatkan pengajarannya, serta dapat pula menyediakan kondisi belajar siswa yang efektif dan efisien demi pertumbuhan jabatannya untuk mencapai tujuan pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan. Bantuan atau pelayanan yang diberikan yang dimaksud adalah bantuan yang diberikan dengan jalan memberikan supervisi pembelajaran tematik untuk membimbing dan mengarahkan guru untuk dapat mengembangkan pengelolaan pembelajaran yang terdiri dari penyusunan rencana pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian prestasi belajar (Purwanto, 2010: 76-79). Pemberian bantuan pembinaan dan pembimbing tersebut dapat bersifat langsung ataupun tidak langsung kepada guru yang bersangkutan (Arikunto, 2004 : 40).

DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, S. 2004. Dasar-Dasar Supervisi. Jakarta: PT Reneka Cipta.
Daryanto & Rahmawati, T. 2015. Supervisi Pembelajaran (Inpeksi meliputi: Controling, Correcting, Judging, Directing, Demonstration). Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Imron, A. 2012. Supervisi Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Khumarriyatun. 2018. Supervisi Pembelajaran Tematis di Madrasah Ibtidayah. Jurnal: Elementari, 6(1). (Online), (http://journal.stainkudus.ac.id/ index.php/elementary /article/view/4380). Diakses pada 3 November 2019.
Pidarta, Made. 2000. Pemikiran tentang Supervisi Pendidikan. Sarana Press
Purwanto, N. 2010. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Posdakarya.
Wanto. 2012. Supervisi Pembelajaran Tematik pada Guru di SD Negeri Donorojo Pacitan, Jurnal Manajemen Pendidikan. Vol. 7. No. 1.
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar