SUPERVISI PEMBELAJARAN TEMATIS
Dehfi Yuhwaningsih
Desi Retno Nugraheni
Eka Asri Pratiwi
Rosa Melani
Wulan Roudhotul Nasikhah
e-mail
: wulanroudhotulnasikhah@gamail.com
Jurusan
Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas
Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Kota Malang 65147
Abstract:
Key Word: supervision, thematic supervision, implementation of thematic supervision
Abstrak: Supervisi pembelajaran tematis merupakan upaya pembinaan yang dilakukan oleh supervisor untuk membantu para guru dalam mengembangkan kemampuan mengajarnya agar tercapai tujuan pembelajaran tematis yang efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini agar dapat mengetahui pelaksanaan supervisi pembelajaran tematis dalam peningkatan pengajaran guru di kelas. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang bersifat studi pustaka atau studi literatur. Hasil yang didapatkan dalam penulisan diharapkan dapat mengetahui pengertian, tujuan, teknik, tahapan pelaksanaan, serta manfaat supervisi tematis dalam proses pembelajaran.
Kata Kunci: supervisi pembelajaran, pembelajaran tematis, pelaksanaan supervisi tematis
Pendidik
merupakan komponen utama yang sangat
menentukan keberhasilan proses pembelajaran dalam sistem pendidikan secara
keseluruhan. Ditangan para guru kualitas pendidikan akan tercapai apabila
proses pembelajaran berjalan dengan baik. apabila dilihat dari urgensinya guru
harus ditata sedemikian rupa agar bisa meningkatkan dan mengembangkan semua
kompetensi yang dimilikinya. Para guru harus menggunakan media serta metode
pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran yang diajarakan. Namun
dalam proses penerapannya masih membutuhkan beberapa bimbingan. Bimbingan tersebut dilakukan oleh supervisor untuk
mengetahui permasalahan guru dalam pembelajaran.
Supervisi pembelajaran merupakan suatu perbuatan pembinaan langsung yang dilakukan oleh
supervisor kepada guru untuk meningkatkan kemampuan mengajar guru agar tercapai
kualitas pembelajaran yang diharapkan demi tercapainya tujuan pendidikan, (Daryanto
& Rahmawati, 2015: 144).
Supervisi pembelajaran yang diterapkan di sekolah
yang sesuai dengan kurikulum 2013 yakni
menggunakan pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang menggunakan tema dan mengaitkannya dengan kehidupan
sehari-hari. Pembelajaran tematik ini pembelajaran
beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada peserta
didik (Imron, 2012: 115). Pelaksanaan
supervisi pembelajaran tematik melibatkan supervisor dalam proses pembelajaran.
Supervisor melakukan pembinaan kepada guru untuk
memperbaiki kinerja dan profesionalnya dalam proses pembelajaran. Supervisi
pembelajaran tematis dapat menjadi jembatan bagi guru untuk mengembangkan
kompetensi yang dimilikinya. Dengan adanya supervisi pembelajaran menjadikan
guru semakin mempunyai ide-ide kreatif dan inovatif dalam melaksanakan tugas
mengajarnya, sehingga menjadikan proses pembelajaran lebih menarik dan
menyenangkan. Dalam proses pembelajarannya guru dapat menggunakan model atau
media yang mendukung materi yang diajarkan.
Selain itu, aktivitas
supervisor pembelajaran
tematik adalah kegiatan pembinaan untuk
membantu guru dalam mengembangkan proses pembelajaran tematik, termasuk semua
unsur penunjangnya (Wanto, 2012). Hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan pembelajaran
peserta didik secara kondusif dan efisien. Selain itu hal tersebut mengandung
makna bahwa guru dituntut untuk memiliki keterampilan sebagai organisator
kegiatan belajar siswa dan harus terampil dalam memanfaatkan lingkungan, baik
yang berada di dalam kelas maupun di luar kelas yang tentunya menunjang
kegiatan belajar mengajar.
METODE
Metode yang
digunakan dalam penulisan artikel ini yaitu dengan menggunakan metode
kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang bersifat studi pustaka atau studi
literatur. Studi literature adalah cara yang digunakan untuk menghimpun data
dalam menyelesaikan suatu masalah melalui sumber tulisan yang pernah dibuat
sebelumnya, yang mana sumber-sumber tersebut dapat berupa buku, jurnal, maupun
hasil studi kasus penelitian yang terdapat di internet dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dari data yang diperoleh melalui
sumber-sumber tersebut dikelola dan dianalisi sehingga menghasilkan suatu
jabaran teori terhadap pokok bahasan yakni mengenai Supervisi Pembelajaran
Tematis.
PEMBAHASAN
A. Supervisi Pembelajaran
Supervisi sebagai suatu hal yang penting dalam menilai
kemampuan guru. Menurut Asmani dalam Khumarriyatun (2018:4) menjelaskan bahwa
supervisi pembelajaran secara terminologis diartikan sebagai usaha bantuan
kepada guru dalam bentuk suatu pemberian layanan profesional yang dilakukan
oleh kepala sekolah, pengawas dan supervisor lainnya untuk meningkatkan proses
dan hasil belajar dalam kelas. Sedangkan menurut Khumariyattun (2018:4)
menjelaskan bahwa pengertian supervisi pembelajaran adalah kegiatan yang secara
langsung dapat mempengaruhi perilaku guru dalam melaksanakan tugas belajar
mengajar dan pengaruhnya tersebut bertujuan untuk meningkatkan mutu belajar
peserta didik dalam memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Dari
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa supervisi pembelajaran adalah
seraingkaian usaha bantuan yang dilakukan kepada guru yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memberikan layanan secara profesional
oleh kepala sekolah.
B. Tujuan Supervisi Pembelajaran
Kegiatan
supervisi untuk memperbaiki dan meningkatkan efektivitas pembelajaran yang
dilakukan oleh sekolah-sekolah dimana perlu dilakukan pengembangan. Menurut
Khumarriyatun (2018:5) tujuan supervisi pembelajaran disini adalah
mengembangkan kondisi proses belajar mengajar yang lebih baik melalui pembinaan
dan peningkatan profesi mengajar, diharapkan kualitas pengajaran yang dilakukan
oleh guru semakin meningkat baik dalam mengembangkan pengetahuan maupun
keterampilan mengajar, serta peningkatan komitmen dan motivasi yang dimiliki
oleh guru.
C. Fungsi Supervisi Pembelajaran
Supervisi
pembelajaran memiliki fungsi yang mana disebutkan oleh Imron (2012:12) meliputi
memelihara program pembelajaran sebaik-baiknya, menilai dan memperbaiki
faktor-faktor yang mempengaruhi dalam belajar dan memperbaiki situasi belajar
anak-anak. Selanjutnya menurut Khumarriyatun (2018:5) menyebutkan bahwa fungsi
supervisi pembelajaran secara umum adalah kegiatan memperbaiki kondisi belajar
mengajar di sekolah sehingga kompetensi guru dapat lebih baik dan peserta didik
mampu menerima dengan baik atas pembelajaran yang diberikan oleh guru di kelas.
D. Prinsip-prinsip Supervisi Pembelajaran
Kegiatan
supervisi dapat terlaksana dengan baik dan maksimal apabila dilakukan dengan
melihat prinsip-prinsip yang ada. Menurut Imron (2012:12) prinsip-prinsip
supervisi pembelajaran diantaranya adalah 1) dilakukan sesuai kebutuhan guru;
2) hubungan antar guru dan supervisor didasarkan atas kerabat kerja; 3)
supervisor ditunjang sifat keteladanan dan terbuka; 4) dilakukan secara
terus-menerus; 5) dilakukan melalui beberapa wadah yang ada.
E. Pengertian
Supervisi Pembelajaran Tematis
Supervisi pembelajaran tematis merupakan
upaya pembinaan yang dilakukan oleh supervisor untuk membantu para guru dalam mengembangkan
kemampuan mengajarnya agar tercapai tujuan pembelajaran tematis yang efektif
dan efisien. Dengan demikian esensi supervisi pembelajaran
tematik bukan menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran
tematik, melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalnya dalam
pembelajaran tematik, (Wanto, 2012). Pelaksanaan
supervisi pembelajaran tematis ini untuk membina
para guru dalam melaksanaan pembelajaran tematik yang mana guru merupakan fasilitator dalam proses pembelajaran yang
berpengaruh dalam kegiatan belajar peserta didik. Supervisi
pembelajaran tematik tidak bisa terlepas dari penilaian unjuk kerja guru dalam mengelola
pembelajaran tematik.
Penilaian unjuk kerja guru dalam
mengelola proses pembelajaran tematik merupakan kegiatan yang sangat penting
untuk dilaksanakan. Penilaian
unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran tematik merupakan suatu proses pemberian
estimasi kualitas unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran tematik. Penilaian unjuk kerja dalam proses pembelajaran
tematis merupakan bagian integral dari
serangkaian kegiatan supervisi pembelajaran. Apabila dikatakan bahwa supervisi
pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan
kemampuannya dalam mengajar, maka pelaksanaannya perlu diadakan penilaian
kemampuan guru,
sehingga dapat ditetapkan aspek yang perlu dikembangkan dan cara
mengembangkannya. Supervisi pembelajaran tematis dijelaskan bahwa usaha meningkatkan mutu
pendididikan dan pembelajaran sebagian besar terletak pada kegiatan guru dalam
mendorong peserta didik kearah tercapainya tujuan pendidikan. Agar tugas
mendidik dan mengajar dapat ditingkatkan, maka guru mendapat pembinaan
(supervisi) secara teratur dan berencana.
F. Pelaksanaan Supervisi Pembelajaran Tematis
Pengamatan
supervisi pembelajaran tematis dilakukan
ketika guru mulai masuk kelas atau ketika guru mulai menangani proses pembelajaran sampai
dengan berakhirnya proses pembelajaran.
Awal pelaksanaan supervisi pembelajaran tematis supervisor
masuk kedalam kelas sekitar 90 menit. Selama waktu
itu, supervisor duduk di belakang kelas mengobservasi secara terus menerus perilaku guru
dan perilaku siswa-siswa dalam proses pembelajaran. Tujuan dari supervisi
observasi kelas adalah pertama, untuk mengetahui secara keseluruhan cara-cara
guru mendidik dan mengajar, termasuk pribadinya dan gaya mengajar dan kedua
adalah untuk mengetahui respons kelas atau para siswa (Pidarta, 2009: 88).
Dalam
teknik supervisi ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu persiapan, proses
supervisi, dan pertemuan balikan. Kunjungan kelas merupakan salah satu teknik
supervisi yang dapat dilakukan secara periodik dan berencana untuk memperoleh
bagan tentang kegiatan pembelajaran dan kegiatan pengelolaan kelas yang
dilakukan guru. Bagaimana guru mengelola pembelajaran dan segala aktivitas yang
merupakan rangkaian pembelajaran menjadi fokus dalam kunjungan kelas.
Supervisi
adalah semua usaha yang sifatnya membantu guru atau melayani guru agar ia dapat
memperbaiki, mengembangkan, dan bahkan meningkatkan pengajarannya, serta dapat
pula menyediakan kondisi belajar siswa yang efektif dan efisien demi
pertumbuhan jabatannya untuk mencapai tujuan pendidikan dan meningkatkan mutu
pendidikan. Bantuan atau pelayanan yang diberikan yang dimaksud adalah bantuan
yang diberikan dengan jalan memberikan supervisi
pembelajaran tematik untuk membimbing dan mengarahkan guru untuk dapat
mengembangkan pengelolaan pembelajaran yang terdiri dari penyusunan rencana
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian prestasi belajar
(Purwanto, 2010:
76-79). Pemberian
bantuan pembinaan dan pembimbing tersebut dapat bersifat langsung ataupun tidak
langsung kepada guru yang bersangkutan (Arikunto, 2004 : 40).
DAFTAR
RUJUKAN
Arikunto,
S. 2004. Dasar-Dasar Supervisi. Jakarta: PT Reneka Cipta.
Daryanto &
Rahmawati, T. 2015. Supervisi Pembelajaran (Inpeksi meliputi: Controling,
Correcting, Judging, Directing, Demonstration). Yogyakarta: Penerbit Gava
Media.
Imron, A. 2012. Supervisi Tingkat Satuan Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Khumarriyatun. 2018. Supervisi
Pembelajaran Tematis di Madrasah Ibtidayah. Jurnal:
Elementari, 6(1). (Online), (http://journal.stainkudus.ac.id/ index.php/elementary /article/view/4380). Diakses pada 3 November 2019.
Pidarta,
Made. 2000. Pemikiran tentang Supervisi Pendidikan. Sarana Press
Purwanto,
N. 2010. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Posdakarya.
Wanto.
2012. Supervisi Pembelajaran Tematik pada Guru di SD Negeri Donorojo Pacitan,
Jurnal Manajemen Pendidikan. Vol. 7. No. 1.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar